News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Ela Elo Ambyar, Sekarang Ditulis dalam Pengawasan Kominfo, tapi Pemerintah Bilang Hoax

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Netizen mengkritik kehadiran situs media sosial elaelo yang digadang akan menggantikan media sosial X.

Sangat jelas PT ADD hanya merupakan cloud platform untuk registrasi domain terakreditasi serta reseller layanan digital, karena kebijakan WhoIs dalam beberapa tahun terakhir memang hanya menampilkan pendaftarnya, alias bukan pemiliknya.

Namun kalau kemarin Kemkominfo disebut tegas akan menuntut secara hukum pembuat dan pengelola situs Ela Elo ini, karena dalam tayangannya menggunakan lambang negara, lagu nasional dan tulisan "Under Construction by Kominfo", maka data tersebut harus dibuka untuk kepentingan penyelidikan bahkan penyidikan kedepannya.

Karena jelas, dalam UU No. 01/2024 ttg ITE yg merupakan Revisi dari UU No. 19/2016 dan UU No. 11/2008, apa-apa yang dilakukan Ela-elo sudah melanggar aturan-aturan dalam UU tersebut.

Jadi meski sempat disebut pemilik dan pengelola Ela-elo yang mendaftar di PT QCI & PT ADD memiliki "privacy customer" yang katanya tertuang di master service agreement mereka.

Namun untuk kepentingan hukum dan transparansi publik semua harus dibuka, tidak bisa berlindung lagi di balik kata "anonim."

Pemerintah melalui Kominfo sudah secara resmi menyatakan bahwa situs Ela Elo ini hoaks dan bahkan mengandung phising sebagaimana yang juga sudah saya sampaikan sebelumnya, alias tidak aman, maka meski pihak pendaftar diatas menyatakan bahwa keamanan situs ditangani oleh pemilik situs itu sendiri.

PT QCI & PT ADD hanya menyediakan domain elaelo.id saja kepada kliennya, alias secara teknis security, hosting, content dan lainnya diserahkan kepada klien anonim tersebut.

,Sebaiknya mereka tetap bersiap bilamana harus bertanggungjawab secara hukum, minimal menjadi saksi terkait proses bisnis di atas.

Kesimpulannya, meski SSL dan sempat disebut-sebutnNetizen "ngah ngoh" alias plonga plongo, penegasan Pemerintah bahwa situs Ela Elo adalah hoaks, tidak resmi, tetap harus diapresiasi dan didukung.

Lucunya, jika sekarang kita mengakses elaelo.id, selain sudah tidak ada lagi kalimat "Under Construction by Kominfo" dan digantikan "Under Construction by Democracy Fighter," kini malah ada tulisan "Indonesia Tanah Air BETA" dan disertakan lambang Garuda Pancasila.

Lucunya lagi, ada tautan "Dalam Pengawasan Kominfo" yang bila di-klik masuk ke website resmi Kominfo (www.kominfo.go.id). Ambyar.

*) Dr KRMT Roy Suryo - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen. Artikel ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini