Jokowi dan keluarganya di akhir masa jabatannya ini menjadi sorotan tajam. Dalam hal politik, Jokowi juga beberapa kali membantah terlibat dalam cawe-cawe politik, termasuk salah satunya tuduhan mengganjal Anies Baswedan yang batal berkontestasi di Pilgub Jakarta.
Jokowi juga dituduh berada di balik pergantian Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ke Bahlil Lahadalia yang sangat cepat dan mulus pergantiannya melalui Munaslub.
Namun semua tuduhan itu sudah dibantah dan klarifikasi Jokowi maupun anggota kabinet maupun juru bicara Istana.
Sebelum muncul isu cawe-cawe Jokowi di politik dan juga gaya hidup keluarganya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi dan kabinetnnya sangat tinggi.
Pada survei Kompas yang dilakukan 27 Mei-2 Juni 2024, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi mencapai 76,5 persen.
Angka kepuasan terhadap kinerja Jokowi dibanding Desember 2023, naik dari sebelumnya 75 persen.
Masih ada 1,5 bulan bagi Jokowi dan keluarganya untuk kembali menjadi teladan. Jangan ada lagi pamer kemewahan di saat masih ada rakyat yang kesusahan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ucapan permintaan maaf atas kekecewaan rakyat atas pamer kemewahan oleh keluarga Jokowi bisa jadi pilihan terbaik.
Terkait dengan dinasti politik, putra pertama Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2024 nanti. Gibran harus dapat meneruskan cita-cita luhur Jokowi membawa negeri ini lebih maju dan berkeadilan sosial, serta demokrasi semakin sehat.
Bagi menantu Jokowi, Bobby Nasution yang sedang ikut berkontestasi di Pilkada Sumatera Utara (Sumut), berkontestasilah secara sehat.
Jangan ada lagi ada tuduhan keluarga Jokowi bisa menang karena menggunakan kekuasaan. Menang yang diperoleh secara demokratis akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, ketimbang menang namun secara moralitas dipertanyakan.