News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Global Views

Konsekuensi AS Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh ATACMS

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal ATACMS Ukraina buatan AS

Ukraina telah berulang kali meluncurkan pesawat nirawak hingga ke Moskow, dan salah satunya jatuh di atap Kremlin pada Mei 2023.

Pekan ini sebuah pesawat nirawak Ukraina menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di Moskow, menewaskan satu warga sipil dan melukai tiga orang.

Bagi Presiden Rusia Vadimir Putin, kini semakin jelas tindakan-tindakan agresif Amerika Serikat dan sekutunya mengancam arsitektur keamanan global dan keseimbangan kekuatan dunia.

Washington dan barat berusaha mempertahankan dominasi atau hegemoninya di dunia dengan cara apa pun.

Pernyataan Putin muncul saat ia menghadiri acara peluncuran latihan maritim terbesar yang pernah digelar Rusia sepanjang sejarahnya.

Bagi Putin, Moskow sekarang harus siap menghadapi perkembangan apa pun di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Rusia mesti memberikan perhatian khusus untuk terus menerus memperkuat hubungan dengan negara-negara sahabatnya.

Rusia menggelar latihan militer maritim bertajuk Ocean-2024, dijadwalkan berlangsung hinga 16 September melibatkan kontingen militer dari Tiongkok.

Menurut Panglima Angkatan Laut Rusia Laksamana Aleksandr Moiseev, empat kapal dan 15 pesawat dari Tentara Pembebasan Rakyat ikut serta dalam latihan itu.

Upaya Rusia menghadapi agresifitas Amerika dan NATO dilakukan di berbagai Kawasan dari Asia, Afrika hingga Amerika Selatan.

Kapal-kapal perang Rusia menjalankan misi penjelajahan global ke Kuba, Venezuela, dan berbagai negara di benua Amerika.

Di Afrika, Rusia mulai menguatkan pengaruhnya di Niger, Mali, Burkina Faso, dan berbagai negara yang berusaha melepaskan diri dari pengaruh hegemonic barat.

Prancis telah merasakan efek dari peruasan pengaruh Moskow itu di Niger saat pemimpin negara itu mendepak keluar militer yang dikirim Paris.

Begitu pula di Mali dan Burkina Faso. Prancis mengakhiri misi militernya karena sudah tidak dikehendaki pemerintah setempat yang berkuasa.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini