TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Ukraina akan segera meningkatkan eskalasi tempurnya melawan Rusia jika Amerika Serikat benar-benar mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh ATACMS.
Kabar baru perubahan kebijakan Washington yang semula membatasi penggunaan rudal ATACMS muncul di pemberitaan media Axios, Rabu 11 September 2024.
Rudal jarak jauh Army Tactical Missile System atau ATACMS telah dikirim ke Ukraina, dan terbukti beberapa kali digunakan pasukan Kiev dengan target terbatas di wilayah Donbas atau perbatasan Ukraina-Rusia.
Pencabutan total pembatasan ini berimplikasi Kiev bisa menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Konsekuensi lainnya, Amerika akhirnya benar-benar terlibat perang melawan Rusia.
Meski tetap menggunakan proksi Ukraina, izin penggunaan rudal jarak jauh itu menjadi bukti kuat perang besar memang diinginkan Amerika dan NATO sebagai kekuatan militer aliansi barat.
Pembatasan awalnya ditetapkan guna memungkinkan AS dan sekutunya berdalih tidak terlibat langsung dalam konflik dengan Rusia.
Pasukan Kiev dipaksa untuk menggunakan rudal jarak jauh itu terbatas hanya di wilayah-wilayah Ukraina yang kini dikontrol pasukan Rusia.
Pemerintahan Volodymir Zelensky berulang kali menuntut agar pembatasan tersebut dicabut sejak Mei 2024.
Baca juga: Zelensky Kirim Daftar Sasaran Mahal ke AS: Stok Rudal ATACMS Menipis, Target Keluar Jangkauan
Baca juga: Rusia Mulai Was-was Jika Ukraina Menggunakan Senjata Andalannya Rudal ATACMS
Apa yang akan terjadi? Benarkah perang Ukraina adalah awall dari malapetaka global, yang akan menyeret Eropa dan dunia ke perang akbar ketiga kalinya di planet ini?
Penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina sekali lagi adalah cermin dari babak menyedihkan negara itu dan para pemimpinnya yang memilih jadi boneka dan kepanjangan tangan barat.
Meningkatkan eskalasi tempur dengan menyerang target-target jauh di dalam wilayah Rusia, termasuk menjangkau ib kota Moskow, adalah tantangan maut.
Moskow pasti sudah siap dengan skenario perang total, manakala rudal-rudal jarak jauh kiriman Amerika dan Inggris menghancurkan target-arget di pedalaman Rusia.
Kehancuran yang akan dialami Ukraina akibat tindakakn gegabah itu akan berlipatganda dari apa yang terjadi sekarang ini.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken diperkirakan bakal mengumumkan perubahan kebijakan tersebut saat mengunjungi Kiev bersama mitranya Menteri Pertahanan Inggris, David Lammy.