News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Global Views

Buat Apa Vladimir Putin Tambah Tentaranya Jadi 1,5 Juta?

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampak tertawa di dalam mobil Aurus di Pyongyang, Korea Utara 19 Juni 2024. Kedua tampak saling menyopiri dalam perjalanan singkat tersebut. Keakraban ini menandai terjalinnya aliansi antara Rusia dan Korea Utara dengan komitmen saling membela bila kedua negara terlibat dalam perang bersenjata terhadap pihak lain.

 “Partisipasi langsung mereka, tentu saja, secara signifikan mengubah esensi, sifat konflik itu sendiri,” katanya mengingatkan.

Karena itu, Vladimir Putin menyatakan, Rusia akan membuat keputusan yang tepat berdasarkan ancaman riil yang mereka hadapi.

Rusia memang harus mempersiapkan militernya dalam kapasitas yang cukup untuk mempertahankan dan mengamankan garis perbatasannnya yang sangat panjang dengan NATO.

Terlebih Finlandia, sebuah negara di Eropa Utara yang tadinya netral, telah bergabung dengan NATO. Finlandia memiliki garis perbatasan langsung dengan Rusia utara.

NATO telah melipatgandakan kehadiran militernya di negara ini, termasuk penempatan armada pengintai dan pembangunan stasiun CIA di negara tersebut.

Kekuatan NATO di Finlandia ada di bawah kontrol dan komando Swedia. Jebolnya garis pertahanan Wilayah Kursk Rusia oleh pasukan Ukraina belum lama ini juga jadi alarm lain.

Para pejabat di Kiev membanggakan operasi peneyerbuan lintas perbatasan itu, dan pasukan Ukraina sempat menguasai ribuan kilometer persegi wilayah Rusia.

Militer Rusia belum sepenuhnya memulihkan keadaan di Kursk, meski sebagian besar kekuatan penyerbu Ukraina telah dihancurkan.

Peristiwa Kursk bagaimanapun sukses memecah konsentrasi dan fokus pasukan Rusia, yang tengah melaju di wilayah Donbas.

Penetrasi pasukan Kiev dan petempur asing di Kursk memperlihatkan fakta dan realitas, lemahnya pertahanan Rusia di garis batas dengan Wilayah Sumy Ukraina itu.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menekankan, Rusia terus berusaha menigkatkan kapasitas milliternya untuk pertahanan dan keamanan wilayah federalnya.

"Keamanan negara kita tentu saja harus terjamin," kata Dmitry Peskov sembari menunjuk perang proksi yang dijalankan kekuatan barat di Ukraina.

Perang proksi tidak semata pertempuran militer, tapi juga perang mencakup unsur-unsur partisipasi tidak langsung dalam aksi militer.

Musuh menjalankan taktik perang ekonomi, perang finansial, perang hukum, perang media, serta taktik pertempuran yang melampaui kerangka hukum internasiona yang ada.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini