Doni tahu, Skep Dansatgas Konga XXIII-B tidak akan bisa diubah jika ia “memprotes” melalui jalur normal. Satu-satunya yang bisa menganulir Skep itu adalah Presiden sebagai Panglima Tertinggi.
Begitulah, AM Putranto pun bertolak ke Lebanon sebagai Dansatgas Konga XXIII-B, berkat perjuangan “kakak” yang rela mempertaruhkan kariernya demi dirinya. Doni rela jika harus menghadapi sanksi dari Pangkostrad, Kasad, bahkan panglima TNI sekalipun.
Dalih Doni mempertahankan dirinya, ketika itu adalah, “Saya tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama prajurit Kariango bertugas di Lebanon. Sebab, yang bisa mengendalikan mereka hanya AM Putranto. Yang dikenal oleh para prajurit Kariango adalah Danyon AM Putranto. Bukan yang lain.”
Seusai pelepasan kontingen menuju medan tugas Lebanon, pikiran AMP masih tertuju kepada kebesaran jiwa Doni Monardo. Seketika, tekadnya bulat, akan memberikan pengabdian terbaik di medan tugas, bersama para prajurit Kariango.
AM Putranto pun menjawab tugas kepercayaan dan pengorbanan “kakak” Doni. Selama bertugas di Lebanon, prajurit Kariango patuh dan disiplin dalam menjalankan tugas. Berbekal kemampuan “binter” (pembinaan teritorial), prajurit Kariango menjadi prajurit favorit warga Lebanon.
Perlu diketahui AMP adalah penggiat di komunitas offroader. "Bro AMP itu offroader sejati dan bersahabat dengan semua kalangan," kisah seorang koleganya sesama offroader suatu ketika. Dan dikalangan offroader nama yang akrab bagi dirinya adalah "Bro AMP".
Bukan hanya itu. Prestasi lain juga diukir. Pasukan Indonesia Kontingen Garuda XXIII-B meraih gelar juara III Turnamen Militer antar negara Kontingen UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), yang diselenggarakan di Tibnin, Lebanon Selatan.
Turnamen bertajuk Bellubatt Run and Power Games 2008 merupakan lomba yang cukup bergengsi di kalangan pasukan yang sedang bertugas dalam misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan untuk mengadu kemampuan olah pikir dan tenaga sekaligus kerjasama tim.
Teruntuk “Kakak”
Spirit Doni Monardo tersenyum bangga di surga sana, demi melihat sang “adik” kini dipercaya Presiden menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Sebaliknya, melalui ritual ziarah, AMP seperti mendedikasikan jabatan dan amanah yang diberikan Presiden sebagai persembahan teruntuk “kakak” terhormat.
Terlebih, Doni dan AMP tak pernah putus komunikasi, selepas penugasan Brigif Kariango. Doni kembali ke Paspampres sebagai Komandan Grup A (2008 – 2010), sementara AM Putranto bergeser menjabat Waaster Kaskostrad (2008).
Kelak, tahun 2019 Doni Monardo menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Saat itu, AM Putranto pun sudah berbintang tiga, dan menjabat Dan Kodiklatad. Dalam satu kesempatan, Doni pernah berangan-angan sekaligus berharap, AM Putranto-lah yang akan menggantikan posisinya sebagai Kepala BNPB.
Manusia berkehendak, Tuhan punya kuasa. Keduanya purna tugas di pos terakhir masing-masing. Meski begitu, keduanya kembali dipersatukan ketika Doni Monardo menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) periode 2021 - 2026. Doni menempatkan AM Putranto menjadi Wakil Ketua Umum.
Sungguh, sebuah jalinan “kakak-beradik” yang menginspirasi.
Tenang-tenanglah di Surga, pak Doni.
Selamat bertugas, Bro AMP. (*)