News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Keterbukaan, Kerja Sama, dan Manfaat Bersama: Jalan Menuju Kemakmuran dan Pembangunan Asia-Pasifik

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto bersama pimpinan negara saat acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) di Lima Convention Center atau LCC, Peru pada Sabtu (16/11/2024)

Oleh: DR. Ilham Ilyas

Pemerhati Masyarakat Internasional

Asia-Pasifik telah lama dikenal sebagai kawasan yang dinamis dan penuh potensi.

Namun, untuk mempertahankan kemakmuran dan stabilitasnya, diperlukan pendekatan yang mengutamakan keterbukaan, kerja sama, dan manfaat bersama.

Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-31, yang berlangsung di Lima, Peru, pada 16 November 2024, menjadi momen penting untuk menegaskan komitmen ini.

Kolaborasi China-Peru: Simbol Kerja Sama Strategis

Dalam rangkaian APEC 2024, perhatian dunia tertuju pada peresmian Pelabuhan Chancay di Peru, proyek kolaborasi besar antara China dan Peru.

Pelabuhan ini, yang dikembangkan sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative), bukan sekadar fasilitas infrastruktur, tetapi juga simbol kerja sama lintas negara yang membawa dampak ekonomi signifikan.

Kerja sama seperti ini menurut saya menjadi contoh nyata bagaimana keterbukaan dan manfaat bersama dapat mendorong kemajuan.

Pelabuhan Chancay yang akan menjadi gerbang perdagangan Pasifik dan hub regional adalah bukti bagaimana kolaborasi dapat menciptakan peluang besar bagi negara-negara di kawasan.

Dengan potensi kontribusi sebesar $4,5 miliar per tahun bagi ekonomi Peru, dampaknya melampaui angka ekonomi, membuka akses perdagangan darat hingga ke Chile, Bolivia, dan Kolombia.

China: Pemimpin Kunci di Asia-Pasifik

China kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan kawasan dengan terpilih sebagai tuan rumah KTT APEC 2026.

Langkah ini mencerminkan peran strategis China sebagai mitra dagang utama bagi 13 ekonomi APEC dan kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi kawasan.

Keberlanjutan ekonomi Asia-Pasifik sangat bergantung pada kontribusi aktif negara-negara besar seperti China.

Dengan kontribusi 64,2 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan, China menjadi pemain kunci dalam pemulihan ekonomi global.

Menjaga Komitmen Keterbukaan di Tengah Tantangan

Namun, DR. Ilham menekankan bahwa kemajuan kawasan ini tidak terlepas dari tantangan.

Ketegangan geopolitik dan kebijakan eksklusif seperti strategi "Indo-Pasifik" yang dipromosikan Barat dapat merusak semangat kerja sama.

Proteksionisme dan pemisahan rantai pasok hanya akan menciptakan jurang baru dalam kerja sama regional.

Untuk itu, saya menyerukan agar negara-negara di Asia-Pasifik tetap berpegang pada prinsip keterbukaan dan manfaat bersama yang telah terbukti sukses menurunkan tarif hingga 5?n melipatgandakan pendapatan per kapita kawasan selama tiga dekade terakhir.

Kunci Masa Depan: Visi dan Komitmen Bersama

APEC 2024 juga menegaskan pentingnya visi bersama untuk masa depan.

Dengan komitmen pada Visi Putrajaya 2040, saya percaya bahwa Asia-Pasifik dapat membangun komunitas yang inklusif, berkelanjutan, dan saling menguntungkan.

Kita butuh semangat kolektif untuk menjawab tantangan global. Bukan hanya demi generasi saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang.

Melalui keterbukaan, kerja sama, dan manfaat bersama, Asia-Pasifik tidak hanya memiliki peluang untuk mempertahankan stabilitas, tetapi juga menjadi pelopor dalam membangun dunia yang lebih adil dan sejahtera.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini