News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Shin Tae Yong Dipecat

Membedah Secara Teknis Pergantian Pelatih Timnas Indonesia: Garuda Butuh 4 Hal dari Kluivert

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dinilai melakukan kesalahan strategi dengan merotasi pemain pilar melawan Cina yang berujung kekalahan 1-2, Selasa (15/10/2024).

Tak hanya itu ban kapten mendadak dicopot dari Jay Idzes ke Asnawi Mangkualam.

Di Piala AFF 2024 lalu Shin juga tampak bereksperimen dengan menurunkan Pratama Arhan dan Asnawi pada dua sisi berbeda.

Arhan yang biasa di kiri malah ditempatkan di sisi kanan. Sebaliknya Asnawi malah di kiri.

Meski kerap bongkar pasang pemain, Shin tidak terlalu adaptif dalam meramu taktik. Terlihat pada formasi tiga bek yang terus menerus dipakai.

Padahal mayoritas pemain timnas yang merumput di Eropa kerap bermain dengan komposisi empat bek sejajar.

Secara kualitatif kita bisa mencerna secara seksama bahwa permainan timnas jauh dari optimal.

Timnas lebih sering bermain bertahan dan lebih mengandalkan serangan yang sporadis. 

Saat melawan Jepang dan Australia, kelemahan sistem bermain timnas terlihat begitu terlihat. Sehingga sepanjang 90 menit timnas hanya bisa bertahan dan tidak banyak mengancam.

Betul jika kita mengatakan bahwa Shin Tae-yong mencatat episode positif bersama timnas.

Namun secara permainan sejatinya Shin belum memberikan pondasi yang kuat.

Prestasi timnas masih sekadar letupan-letupan yang tidak konsisten. Oleh karenanya pergantian pelatih bisa jadi alternatif.

Jika ingin naik level lebih tinggi, timnas butuh pelatih yang paham taktik secara lebih dalam.

Pelatih yang punya filosofi dan konsistensi dalam bermain. Ini agar prestasi timnas terbangun dengan pondasi taktik yang jelas.

Sehingga prestasi timnas bukan sekadar letupan sesaat tapi memiliki sustanabilitas yang jelas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini