Di era modern ini, masyarakat semakin kritis terhadap partai politik yang hanya mengandalkan retorika tanpa menawarkan solusi konkret.
Oleh karena itu, Masyumi Reborn harus mampu menghadirkan agenda yang jelas dan terukur, terutama dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
Tanpa itu, kebangkitan partai ini dikhawatirkan hanya menjadi gerakan simbolis yang tidak memberikan dampak nyata bagi umat.
Selain itu, Masyumi Reborn juga harus berhadapan dengan tantangan politik identitas yang semakin tajam di Indonesia.
Dalam masyarakat yang plural seperti Indonesia, pendekatan politik berbasis agama yang terlalu eksklusif berisiko menciptakan polarisasi yang lebih dalam.
Oleh karena itu, jika Masyumi Reborn ingin berhasil, mereka harus mampu menawarkan visi politik Islam yang inklusif, moderat, dan toleran. Hal ini penting agar partai ini tidak hanya menjadi perwakilan kelompok tertentu, tetapi dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kritik terhadap kebangkitan Masyumi Reborn juga muncul dari kalangan umat Islam sendiri.
Sebagian pihak menilai bahwa partai ini tidak lebih dari alat bagi elit politik untuk meraih kekuasaan.
Ketiadaan figur pemimpin yang kuat dan kharisma ideologis seperti Mohammad Natsir atau Sjafruddin Prawiranegara di masa lalu juga menjadi salah satu kelemahan partai ini.
Dalam konteks ini, Masyumi Reborn harus mampu membangun struktur organisasi yang solid dan memunculkan pemimpin yang visioner untuk meyakinkan publik bahwa mereka serius dalam perjuangan politiknya.
Tidak dapat dipungkiri, kebangkitan Masyumi Reborn juga menimbulkan pertanyaan tentang relevansinya dalam politik modern.
Dengan munculnya banyak partai politik berbasis Islam, seperti PKS, PPP, dan PAN, persaingan untuk mendapatkan dukungan dari umat Islam menjadi semakin ketat.
Masyumi Reborn harus mampu menjelaskan apa yang membedakan mereka dari partai-partai lain. Apakah mereka hanya menawarkan narasi sejarah dan nostalgia, atau benar-benar membawa ide baru yang mampu menjawab tantangan zaman?
Pada akhirnya, motivasi di balik kebangkitan Masyumi Reborn berada di antara ambisi ideologis dan kepentingan politik pragmatis.