Kemudian air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah, dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan.
Hujan asam dengan kadar keasaman tinggi bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia.
Kabut yang mengandung asam sulfat bersama-sama udara terhisap dan masuk ke dalam saluran pernapasan manusia, hingga merusak paru-paru bahkan menyebabkan luka bakar pada kulit.
Selain itu, ekosistem sekitar seperti ikan dan tumbuhan bisa mati karena air hujan yang mengandung asam.
Hanya saja kKandungan air hujan yang turun berikutnya masuk kategori aman, karena tidak ada kandungan yang membahayakan.
Asal air hujan itu langsung jatuh dari langit tanpa perantara.
Sistem Penampungan Air Hujan (PAH) dan sistem pengolahan air hujan dilengkapi talang air, saringan pasir, bak penampung dan Sumur Resapan (Sures).
Sumur resapan dapat digunakan untuk melestarikan air tanah dan mengurangi resiko genangan air hujan, atau banjir dengan membuat sumur yang menampung dan meresapkan curahan air hujan.
Prinsipnya, dasar PAH adalah mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan atap melalui talang air untuk ditampung ke dalam tangki penampung.
Limpasan air yang keluar dari tangki penampung telah penuh disalurkan ke dalam sumur resapan.
Sistem pengolahan air hujan mengolah dari bak penampung menjadi air siap minum kualitas air kemasan.
Disarankan, warga untuk mengelola air dalam kondisi seperti ini.
Selain pemerintah harus turun tangan, memastikan pengelolaan berjalan baik dan aman untuk warga. (*)