Sinergi Kanwil BC Sulbagsel – PT Angkasa Pura Logistik Pecahkan Permasalahan Ekspor-Impor
PT Angkasa Pura Logistik melakukan kunjungan kerja ke Kanwil BC Sulbagsel setelah mendatangkan sarana pengangkut kargo (freighter)
Editor: Content Writer
PT Angkasa Pura Logistik melakukan kunjungan kerja ke Kanwil BC Sulbagsel setelah mendatangkan sarana pengangkut kargo (freighter) guna mendukung pelaksanaan kegiatan ekspor langsung dari kota Makassar pada hari Rabu, 14 Agustus 2019. Langkah ini menjadi langkah besar yang dilakukan PT Angkasa Pura Logistik dalam keikutsertaannya mendorong perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagsel, Padmoyo Tri Wikanto, memberikan sambutan hangat atas Kunjungan Kerja PT. Angkasa Pura Logistik sebagai bagian dari langkah koordinasi dalam peningkatan pelayanan yang mendukung kegiatan ekspor.
“Bea Cukai itu memang bertugas sebagai pengawas dari ekspor impor yang dilakukan perusahaan, maka wajar berharap seluruh perusahaan mendukung kegiatan ekspor impor,” ungkap Padmoyo.
Dalam kesempatan yang sama, dibahas pula rencana PT. Angkasa Pura Logistik yang mengajukan pendirian terminal kargo di bandara lama, Pusat Logistik Berikat (PLB), serta pengembangan potensi bisnis yang ada kaitannya dengan Bea Cukai.
“Rencana kita sekarang mau membahas kerjasama antara BC dan PT Angkasa Pura Logistik. Kita ada draft yang ingin disampaikan dan kami harap akan menjadi goal yang diharapkan kedua pihak,” Ungkap Tony Sunanto, Perwakilan PT. Angkasa Pura Logistik
Bea Cukai pun menyatakan dukungan penuh perihal rencana rencana tersebut selama masih dilaksanakan sesuai koridor peraturan yang berlaku. Koordinasi dengan stakeholder dan tujuan pemasaran serta jadwal keberangkatan pada terminal kargo pun disosialisasikan supaya ekspotir dapat menyesuaikan dengan jadwal yang telah tersedia.
Bea Cukai sebagai Trade Facilitator mewakili pemerintah dalam pengembangan ekonomi di daerah-daerah. Dengan adanya rencana pendirian terminal kargo serta PLB ini, keluhan dari para pengusaha UKM di Makassar terkait pengangkutan barang serta biaya yang timbul dari kegiatan ekspor dapat terpecahkan.