Penurunan Tingkat Hunian Bikin Industri Perhotelan Gigit Jari
Dampak dari letusan Gunung Merapi sangat dirasakan industri perhotelan dan restoran di Yogyakarta. Tingkat hunian pun merosot ...
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dampak dari letusan Gunung Merapi sangat dirasakan industri perhotelan dan restoran di Yogyakarta. Tingkat hunian pun merosot hingga 25 persen.
Hal ini disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, Istidjab Danunagoro kepada Tribunnews.com, Jumat (12/11/2010).
"Tingkat hunian rata-rata yang biasanya di dalam bulan November-Desember high season bisa mencapai 80 persen, kini sejak Merapi meletus, turun menjadi 55 persen. Bahkan pada tanggal 9 November, drastis hanya 25 persen tingkat hunian," ungkapnya.
Ia mengatakan, dari 18 hotel bintang tiga hingga lima yang ada, dengan total kamar 2.900, kini tingkat hunian jauh dari target. Hanya terisi 55 persen saja dari total hunian tersebut.
Menurutnya, makin merosotnya jumlah hunian tampak jelas sejak bandara ditutup. Penurunan demi penurunan jumlah tamu hotel sangat membuat industri perhotelan gigit jari.
"Banyak tamu dalam negeri yang membatalkan atau merencanakan ulang acara dan agendanya, pindah ke daerah lain," jelasnya.
Sementara itu, sebelumnya, PHRI Yogyakarta mengungkapkan per 3 November telah terdapat pembatalan hingga mencapai 6.000 kamar yang sudah dipesan dari total hotel berbintang yang ada di Kota Yogyakarta.