WWF dan BNI Bangun PLTMH di Harowu
Di Harowu terdapat 41 rumah, dan PLTMH akan mampu memasok listrik untuk semua tempat tinggal warga
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dibangun di Desa Harowu, Kecamatan Miri Manasa, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Pembangunan PLTMH dengan daya sebesar 15.000 watt itu dilakukan organisasi konservasi WWF dengan dukungan BNI.
Sekretaris Desa Harowu, Sumadi, saat ekspos PLTMH Desa Harowu di Palangkaraya, Jumat (22/3/2013), menjelaskan, pembangunan pembangkit listrik sudah dimulai sejak Desember 2012. Di Harowu terdapat 41 rumah, dan PLTMH akan mampu memasok listrik untuk semua tempat tinggal warga.
Di desa itu juga berdiri satu sekolah yang akan turut memperoleh jaringan listrik. Sumadi mengatakan, PLTMH diharapkan siap digunakan pada April 2013 dan mampu menghasilkan listrik melampaui kebutuhan rumah tangga. Karena itu, kelebihan daya akan digunakan untuk meningkatkan perekonomian desa.
Pembangkit listrik itu digerakkan aliran air dari Sungai Nyohoi. Satu dam dibuat, dan airnya dialirkan dengan pipa sepanjang 90 meter menuju PLTMH. Saat puncak kemarau, air di Sungai Nyohoi masih mengalir. Jadi, turbin bisa tetap digerakkan.
Menurut Manajer Pengembangan Sustainability BNI Leonard Panjaitan biaya yang dibutuhkan untuk membangun PLTMH di Harowu hampir Rp 2 miliar. Lebih kurang Rp 900 juta dari jumlah itu berasal dari BNI. Pembangkit listrik itu merupakan hibah, dan pengawasannya akan dilakukan warga.
Program Manager WWF Indonesia di Kalteng, Rosenda Chandra Kasih, menjelaskan, pihaknya bersyukur BNI dapat membantu pembangunan PLTMH. Saat ini, proses pembangunan PLTMH sudah mencapai 95 persen, dan tinggal menunggu turbin yang akan didatangkan dari Bandung, Jawa Barat.