Mendag: Peranan KTI Penting Songsong MEA 2015
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan menegaskan betapa pentingnya peranan kawasan Indonesia Timur
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan menegaskan betapa pentingnya peranan Kawasan Indonesia Timur (KTI) bagi peningkatan perekonomian nasional Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari terus meningkatnya realisasi investasi di kawasan luar Jawa.
Dia katakan, tahun 2009, realisasinya hanya sebesar 18 persen, namun pada tahun 2009 meningkat hingga 33 persen, tahun 2011 meningkat lagi hingga 41 persen, dan pada akhirnya tahun 2012 meningkat lagi hingga 46 persen.
Apalagi kedepannya, bersama negara-negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) lainnya, Indonesia akan menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015. Pada akhir tahun 2015 Indonesia akan dihadapkan pada integrasi ekonomi di wilayah Asia Tenggara dimana arus barang, jasa, dan modal akan dibuka di antara negara-negara anggota ASEAN.
“Pada saat itu kita harus siap menjadi pemain utama di kawasan Asia Tenggara. MEA harus dilihat sebagai kesempatan dibandingkan sebagai kerugian, dan jika kita berbenah serta terus meningkatkan daya saing kita, saya yakin kita akan berhasil,” ujar Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan kepada Tribunnews.com, Senin (8/4/2013).
Menurut Mendag, MEA juga dapat dimanfaatkan oleh kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Karena dalam MEA ini ada elemen yang ditujukan untuk membangun UKM agar kelompok usaha tersebut juga dapat maju bersama dalam pembangunan ekonomi kawasan.
Untuk itu, Mendag mengimbau agar UKM dan kelompok industri lainnya terus meningkatkan daya saing mereka dengan memperbaiki standar, kualitas, dan desain produk, serta terus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produknya.
Selain itu, industri dan UKM juga diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang ada dalam skema kerja sama ASEAN, termasuk keringanan tarif melalui pemanfaatan prosedur ‘Surat Ketetangan Asal.’ “Kemudahan dan fasilitas ini kami perjuangkan di fora kerja sama internasional agar dapat dinikmati seluruh masyarakat, sehingga ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin demi kemajuan perekonomian bangsa,” terang Mendag.
Kemudian pemanfaatan pasar dalam negeri oleh industri lokal juga dinilai penting mengingat Indonesia adalah pasar yang sangat besar dengan jumlah penduduk 240 juta orang, “Potensi pasar dalam negeri jangan sampai diabaikan oleh industri dan UKM kita sendiri. Pelaku usaha kita harus jadi pemain utama di pasar domestik,” katanya.