Survei MasterCard : 13 Persen Penghasilan Ditabung
masyarakat Indonesia telah menyisihkan pendapatan atau menabung dalam jumlah yang lebih banyak atau tetap dalam rencana 6 bulan kedepan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei MasterCard dalam MasterCard Survey on Consumer Purchasing Priorities dikeluarkan, Selasa (22/4/2013) hri ini, mengenai pengelolaan keuangan diketahui 89 persen masyarakat Indonesia telah menyisihkan pendapatan atau menabung dalam jumlah yang lebih banyak atau tetap dalam rencana 6 bulan kedepan.
Secara umum prioritas utama masyarakat Indonesia dalam hal menabung didominasi untuk tujuan-tujuan seperti investasi untuk masa depan, dana pensiun, kebutuhan properti (membeli atau merenovasi rumah), dan juga kendaraan.
Secara lebih rinci, dari survei terhadap 417 responden tersebut, mayoritas responden hanya menyisihkan 1-10 persen total pendapatan mereka, disusul oleh masyarakat yang menyisihkan 11-20 persen dari hasil pendapatanya dan seterusnya diikuti oleh masyarakat yang menyisihkan 20-30 persen di posisi ketiga.
Secara rata-rata para responden Indonesia menunjukan bahwa persentase penghasilan yang disisihkan atau ditabungkan adalah 13 persen dari total penghasilan.
MasterCard dalam survei tersebut juga menganalisa prediksi masyarakat mengenai berapa lama mereka bisa bertahan hanya dengan mengandalkan tabungan apabila mereka kehilangan sumber pendapatan utama mereka.
Hasil survei menunjukkan 25 persen dari total responden percaya bahwa mereka mampu bertahan selama lebih dari enam bulan walau hanya bergantung pada uang tabungan saja.
Tiga bulan merupakan jangka waktu yang dipercaya oleh 20 persen untuk dapat bertahan , sementara 18 persen responden percaya bahwa mereka hanya mampu bertahan selama dua bulan jika mereka kehilangan sumber pendapatan utama sekarang.
Dalam survei tersebut juga terungkap bahwa masyarakat Indonesia menunjukan rasa keinginan untuk menikmati hasil jerih payah selama bekerja saat masa pensiun mereka datang.
Sebanyak 61 persen responden Indonesia optimis rentan umur 51-60 tahun merupakan umur pensiun dengan dukungan finansial cukup bagi mereka.
Sebanyak 28 persen responden menunjukan optimisme dengan keyakinan di usia 50 tahun atau lebih muda sebagai usia dengan dukungan finansial yang cukup. Usia 61-70 tahun adalah usia yang dianggap ‘aman’ oleh 11 persen responden Indonesia.
Dari hasil survei tersebut menunjukan usia 56 menjadi usia rata-rata bagi responden di Indonesia sebagai usia pensiun dengan dukungan finansial yang cukup.
Dalam hal investasi, survei ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai cermat dan bertindak secara hati-hati dalam melakukan perbandingan terhadap produk-produk investasi yang tersedia dan memilih produk investasi yang paling tepat dengan kebutuhan mereka.
Mayoritas masyarakat Indonesia pun telah menaruh perhatian yang dalam mengenai hal investasi dimana mereka secara rutin memonitor situasi dan kondisi investasi mereka.
Irni Palar, Country Manager MasterCard Indonesia mengungkapkan, hasil Survei MasterCard pada Consumer Purchasing Priorities for H2 2012 untuk pengelolaan keuangan menunjukkan adanya perkembangan yang sangat menggembirakan dari masyarakat Indonesia.
"Sebagian besar masyarakat kita telah mulai sadar akan pentingnya menabung bagi persiapan masa depan mereka," katanya. (Eko Sutriyanto)