Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Berkedok Investasi , MRI International Gondol Uang Nasabah 130 Miliar Yen

Sebuah perusahaan, lembaga investasi keuangan, yang mengaku dari Amerika Serikat (AS), membuka kantornya

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Berkedok Investasi , MRI International Gondol Uang Nasabah 130 Miliar Yen
REPRO NHK/RICHARD SUSILO
Lembaga Keuangan di Jepang, mengaku dari Amerika Serikat, MRI International, membawa kabur 130 miliar yen uang nasabahnya. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM -  Sebuah perusahaan, lembaga investasi keuangan, yang mengaku dari Amerika Serikat (AS), membuka kantornya di Chiyoda-ku, Tokyo, bernama MRI International, membawa kabur 130 miliar yen dana nasabahnya dan, Jumat(26/4/2013), menutup kantornya tanpa sepengetahuan nasabahnya, sehingga banyak nasabah merasa dirugikan dan Komisi Pengawasan Sekuritas dan  Exchange (SESC) melakukan investigasi segera karena dianggap telah melakukan tindak pidana kriminal.

Sedikitnya 8700 orang tertipu oleh lembaga ini. Demikian ungkap NHK TV malam ini yang dikutip Tribunnews.com, Selasa(26/4/2013).

Dana terkumpul sejak dua tahun lalu dengan cara penjualan sebagai investasi kesehatan dan bisnis perawatan medis, yang akan diinvestasikan ke Amerika Serikat. Lalu dari Amerika Serikat ada  pihak asuransi yang akan membayarkan beserta bunga dan bunga itu akan dibagi-bagi ke nasabah Jepang. Begitu janji mereka. Lalu bagi investor Jepang dijanjikan akan berikan bunga besar antara 6 persen - 8 persen setahun.

Para nasabah memang mengakui telah menandatangani kontrak dan dijanjikan bunga besar. Seorang ibu, 70 tahun, nasabah yang tinggal di Chiba ini, bahkan menginvestasikan dana sekitar 43 juta yen ke lembaga tersebut. Sejak Desember tahun lalu pembayaran bunga sudah terlambat dan sudah curiga saat itu.

Setelah beberapa waktu nasabah ada yang curiga lalu melaporkan ke Komite Instrumen Keuangan dan Hukum Bursa untuk penyelidikan lebih lanjut. Ternyata keburu kabur hari ini dan kantor tutup sejak pagi hari.

Brosurnya dengan jelas menyebutkan bunga tersebut dan seolah diketahui pihak Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, dalam promosi mereka di Jepang.

Berita Rekomendasi

Seorang pengamat keuangan, Hajime Yamazaki, mengomentari hal itu jelas-jelas ngawur, "Dana besar dengan bunga sampai 8 persen di Jepang jelas sangat aneh. Itu sama seperti penipuan," paparnya.

"Risiko yang besar sekali dengan bunga yang tinggi seperti itu. Karena itu kita perlu sangat hati-hati kalau menemukan demikian, termasuk apabila penawaran dari asing, mengaku dari Amerika Serikat dan sebagainya."

Hal tersebut jelas lembaga keuangan yang palsu, dengan risiko tinggi dengan kemungkinan gagal bayar tinggi pula. Badan Pelayanan Finansial (FSA) Jepang menyatakan sedang menyelidiki kasus tersebut dan semua transaksi terkait lembaga itu akan distop segera.

Hal seperti ini, pengamatan Tribunnews.com di Jepang, juga dilakukan seorang oknum Jepang yang melakukan pengumpulan dana terutama target orangtua Jepang, dengan janji muluk bunga besar, diinvestasikan di Indonesia.

Hal ini dilakukan biasanya oleh penipu orang Jepang dan bahkan ada keterkaitan dana Yakuza juga, sebagian bagian dari pencucian uang di Indonesia, dalam bentuk investasi bangun pabrik atau transaksi jual beli tanah dan atau property. Hasil investasi (usaha) atau hasil transaksi jual beli tersebut jelas "memutihkan" dana yang tak jelas sumbernya tersebut.

Info lengkap Yakuza bacalah www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas