Ijime no Sekai, Bullying ala Jepang
Ijime adalah mengolok-olok atau mengasari seseorang (bullying). Banyak sekali orang meninggal di Jepang
Editor: Widiyabuana Slay
Masalah kedua adalah justru soal hukum di Jepang. Ketentuan bagi perawat asing yang ke Jepang, setelah tiga tahun bekerja di Jepang, mereka harus ikut ujian perawat nasional dalam bahasa Jepang, tidak beda dengan ujian perawat orang Jepang sendiri.
Jangankan orang asing, orang Jepang sendiri yang ujian perawat itu diperkirakan sekitar 30% umumnya tidak lulus. Apabila tidak lulus ujian, sesuai ketentuan Kementerian Tenaga Kerja Jepang, harus kembali ke negara masing-masing.
Tidak sedikit yang menyatakan, kemungkinan lulus bagi perawat asing ikut ujian tersebut kecil sekali karena semua dalam bahasa Jepang dan memang ujian sangat sulit bagi perawat Jepang sekalipun.
Apabila 3 tahun lalu pulang ke Indonesia, bagi lembaga medis Jepang akan sangat merugikan, karena mereka harus mengajarkan dari nol lagi tenaga perawat yang baru datang nantinya.
Jadi di sini ada dua masalah, baik masalah gaji maupun masalah peraturan dari pemerintah Jepang sendiri.
Mengapa alasan ikut ujian tersebut dibuat? Ada kemungkinan kuat, untuk meredam kuat suara kelompok perawat Jepang yang tidak bersedia menerima tenaga perawat asing. Tetapi mereka sendiri tak bisa menentang keinginan pemerintah memasukan perawat asing karena kebutuhan tenaga perawat di dalam negeri Jepang memang sangat kurang dengan peningkatan jumlah secara cepat kalangan lansia Jepang.
Guna meredam ketidaksenangan beberapa kalangan perawat Jepang itulah, dan memasok kekurangan tenaga perawat di Jepang, dibuatlah peraturan ujian perawat nasional di tahun ketiga, tidak beda dengan ujian para perawat Jepang lain.
Mungkinkan perawat Indonesia lolos dari lubang jarum itu. Gambatte kudasai, bersemangatlah sampai akhir, mungkin saja bisa lolos, disertai doa kita semua sebagai umat beragama.
Informasi lengkap lihat: http://www.tribunnews.com/topics/tips-bisnis-jepang/
Konsultasi, kritik, saran, ide dan segalanya silakan email ke: info@promosi.jp
*) Penulis adalah CEO Office Promosi Ltd, Tokyo Japan, berdomisili dan berpengalaman bisnis lebih dari 20 tahun di Jepang