Kebijakan BI Mulai Tekan Saham Properti
Kinerja saham-saham properti dalam beberapa pekan ini anjlok signifikan, bahkan indeks harga saham gabungan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kinerja saham-saham properti dalam beberapa pekan ini anjlok signifikan, bahkan indeks harga saham gabungan (IHSG) sektor properti dalam sebulan ini turun hingga sekitar 20 persen.
Sementara itu, saham-saham properti yang sebelumnya kinclong, belakangan ini meredup. Sebut saja BSDE yang dalam sebulan ini telah terkoreksi sebesar 20,76 persen, ASRI -15,29 persen, SMRA (0,20 persen), LPKR (-26,75 persen).
Dalam riset yang dirilis PT Mandiri Sekuritas, Jumat (12/7/2013) disebutkan bahwa secara historis, indeks saham emiten properti cukup sensitif terhadap kebijakan moneter dari Bank Indonesia.
BI rate naik, akan menekan harga saham emiten properti. Sebaliknya, kinerja saham sektor properti akan membaik ketika BI menurunkan suku bunga.
Namun demikian, ketentuan BI yang akan menerapkan uang muka (down payment/DP) lebih tinggi untuk pembelian rumah kedua dan seterusnya diperkirakan tak banyak menekan kinerja saham sektor ini.
"Tahun lalu dengan DP dinaikkan, pertumbuhan KPR masih tinggi yaitu 22% dan 10% di antaranya masih dimanfaatkan untuk pembelian rumah kedua. Untuk itu, pemerintah menetapkan DP yang lebih tinggiuntuk rumah kedua yaitu 40 persen dan 50% untuk rumah ketiga," tulis Mandiri Sekuritas.