Pegawai Damri Kerja Sampingan untuk Biayai Kebutuhan Hidup
Kecilnya gaji di PT Damri (persero) membuat sejumlah pegawainya memutar otak agar dapur tetap ngebul
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecilnya gaji di PT Damri (persero) membuat sejumlah pegawainya memutar otak agar dapur tetap ngebul. Supari, misalnya mengaku mengambil kerjaan sampingan dengan membuka toko.
"Istri saya buka toko kelontong, abis itu saya juga punya sawah di kampung, semuanya buat nambah-nambah penghasilan saja karena gaji nggak cukup," kata Supari di Jakarta, kemarin.
Gaji di Damri memang sangat kecil, sebagai pegawai senior dengan masa usia kerja 19 tahun gaji sebesar Rp 1,5 tidaklah cukup untuk memenuhi kehidupan dengan tiga anak.
"Gaji ini dibawah UMP, makanya saya kesini meminta perbaikan gaji yang katanya akan disetarakan dengan golongan PNS," katanya.
Dengan gaji sekecil itu banyak juga pegawai Damri yang bermain nakal dengan memainkan setoran dengan pegawai di lapangan. Setoran masuk ke kas pribadi mereka dan bukan ke Damri.
"Banyak yang nakal untuk hidupi kebutuhan seperti mainin setoran, abis mau gimana lagi, " katanya.
Sebagai karyawan Supari meminta agar Damri melakukan perubahan manajeman. Terutama agar kebutuhan hidup mereka tercukupi. Dengan gaji yang cukup maka diharapkan tidak ada lagi pegawai Damri yang terpaksa mencari dana sampingan.
"Saya harapkan pegawai Damri bisa sejahtera, jadi kita bisa hidup dari gaji tanpa mencari sampingan lain," katanya.