TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI (Komisi Keuangan) DPR RI, Harry Azhar Azis, mengatakan anggaran Operasional Bank Indonesia (BI) untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp 6,06 triliun yang terdiri dari Rp 2,35 triliun untuk anggaran gaji dan pengembangan SDM serta sisanya untuk logistik dan lain-lain.

"Ada kenaikan dibanding untuk anggaran gaji sekitar Rp 250 miliar dibanding anggaran SDM tahun Rp 2,1 triliun," kata Harry di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Pengajuan anggaran itu disampaikan Dewan Gubernur Bank Indonesia (DG BI) dalam rapat kerja atau Raker Komisi XI DPR, Senin (21/10/2013), malam.

"Anggaran SDM dan pengembangan SDM dibahas tadi malam tanggal 21 Oktober di Panja SDM ATBI 2014 Komisi XI DPR, tetapi belum ada kesepakatan antara Panja Komisi XI dan Dewan Gubernur BI," kata Harry.

Menurut Harry, yang belum disepakati adalah hubungan antara anggaran operasional yang sebesar Rp 6,06 triliun dengan anggaran kebijakan yang diperkirakan diatas Rp 30 triliun.

"Anggaran Operasional harus mendapat persetujuan Komisi XI yang batas waktu terakhir tanggal 31 Desember 2013, sedangkan Anggaran Kebijakan tidak memerlukan persetujuan DPR," ujar Harry.

Politikus senior Golkar ini mengatakan  ada kecenderungan memperbesar plafon anggaran kebijakan dan memperkecil anggaran Operasional.

"Komisi XI perlu mendapat penjelasan tentang kriteria kinerja tiap anggota DG BI yang terdiri dari 1 Gubernur, 1 Deputi Gubernur Senior dan 4 Deputi Gubernur BI, yang sampai sekarang tidak memiliki ukuran kinerja," ujarnya.

Lanjut Harry, Komisi XI DPR meminta setiap anggota DG BI harus memiliki ukuran kinerja.

"Karena itu pembahasan tentang anggaran SDM tidak dapat dilanjut dan akan dilanjutkan di masa sidang yang akan datang yang dimulai dari tanggal 18 November sampai  15 Desember," ujarnya.