Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Muhamad Idrus: Kebijakan Pasang RFID Banci

Idrus menilai jika pemerintah menghilangkan BBM Bersubsidi dari pasar negara akan bangkit dari impor migas

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Muhamad Idrus: Kebijakan Pasang RFID Banci
Nur Ichsan
Deretan kendaraan antri mengular hingga 3 kilo meter, untuk mendapatkan alat RFID (Radio Frequency Identification) di SPBU 34-11712, Jalan Daan Mogot Km 12, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Jumat (29/11/2013)). Namun sayangnya, para pengantre harus kecewa, pasalnya sejak mengantre dari pukul 4 pagi, hingga pukul 13, petugas operator tidak berada di tempat itu, tanpa alasan yang jelas. RFID berfungsi untuk mengetahui jumlah penggunaan BBM setiap kendaraan. WARTAKOTA/Nur Ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (persero) telah meluncurkan Radio Frequency Identification (RFID) untuk membatasi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.

Ketua Asosiasi Pedagang Valuta Asing Muhamad Idrus menilai kebijakan pemasangan RFID di seluruh mobil bukan solusi tepat. Idrus menilai jika pemerintah menghilangkan BBM Bersubsidi dari pasar negara akan bangkit dari impor migas.

"Kebijakan pasang RFID banci, coba pemerintah tegas jangan ada BBM," ujar Idrus kepada Tribunnews.com, Selasa (17/12/2013).

Selain RFID, Idrus menilai pemerintah belum cukup berani melakukan redominasi atau perubahan mata uang rupiah dengan mengurangi angka nol. Sampai saat ini Idrus menilai pemerintah akan melakukan redominasi karena faktor politik bukan ekonomi.

"Harus segera lakukan redominasi bukan karena faktor politik," ungkap Idrus.

Idrus menjelaskan secara psikologis 1 dollar Singapura nilainya sama dengan Rp 10 ribu. Namun masyarakat menilai harganya lebih murah.

"Nilai 1 dollar Singapura dinilai masyarakat murah, padahal nilainya sama saja Rp 10.000," jelas Idrus.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas