Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Imbalan Suku Ritel Ditawarkan 8,75 Persen

Instrumen surat utang negara syariah yang akan terbit 5 Maret 2014 itu menawarkan kupon lumayan menggiurkan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Imbalan Suku Ritel Ditawarkan 8,75 Persen
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para investor obligasi, segera siapkan dana untuk memburu instrumen Sukuk Negara Ritel seri SR-006. Instrumen surat utang negara syariah yang akan terbit 5 Maret 2014 itu menawarkan kupon lumayan menggiurkan.

Pemerintah menawarkan tingkat imbalan tetap alias kupon 8,75% per tahun untuk sukuk ritel bertenor tiga tahun tersebut. Imbalan ini lebih tinggi ketimbang bunga penjaminan simpanan perbankan yang maksimal sebesar 7,5%.

Belum jelas, berapa nilai sukuk ritel yang pemerintah terbitkan pada tahun ini. Namun, sekadar perbandingan, tahun lalu, pemerintah menerbitkan sukuk ritel seri SR-005 senilai Rp 14,968 triliun, dengan kupon sebesar 6%.

Sebelumnya, Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pengelolaan Utang, Dahlan Siamat bilang, besaran penerbitan sukuk ritel SR-006 tidak akan berbeda jauh dari penerbitan SR-005.

Nah, bagi yang tertarik, pemerintah menetapkan minimum pemesanan sukuk ritel yang akan jatuh tempo 5 Maret 2017 ini sebesar Rp 5 juta dan maksimal pemesanan Rp 5 miliar. Sasaran investor sukuk ritel ini adalah warga negara Indonesia. Masa penawaran SR-006 akan berlangsung pada 14 Februari hingga 28 Februari 2014.

Setelah membeli di pasar primer, investor bisa memperdagangkan sukuk ritel di pasar sekunder. Holding period sukuk ritel ini ditetapkan selama satu bulan, setelah itu bisa dilepas ke pasar.

Global Markets Financial Analyst Manager PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Anup Kumar mengatakan, besaran kupon yang menarik bagi sukuk ritel memang di kisaran 8% hingga 9,25%.

Berita Rekomendasi

Besaran imbalan tersebut mempertimbangkan minat investor untuk mengalihkan investasi dari deposito ke sukuk ritel. “Sukuk ritel bisa dibilang bebas risiko. Sedangkan pada deposito ada risk premium dari pihak perbankan,” ujar Kumar.

Kumar memperkirakan, total permintaan SR-006 dari 28 agen penjual bisa mencapai Rp 20 triliun. Dengan permintaan sebanyak itu, kemungkinan pemerintah bisa menerbitkan sukuk ritel seri SR-006 sekitar Rp 17 triliun.

Analis obligasi Sucorinvest Central Gani, Ariawan memprediksi, total permintaan SR-006 bisa kelebihan sekitar 25% dari target yang ditetapkan. “Secara historikal, penerbitan SR-001 sampai SR-005 selalu kelebihan permintaan,” terang Ariawan.

Tenor SR-006 selama tiga tahun juga akan menarik bagi investor. Dengan tenor itu, Kumar bilang, investor akan lebih memegang SR-006 hingga jatuh tempo atau hold to maturity.  

Namun, Ariawan mengatakan, selain tipe investor yang memegang hingga jatuh tempo, ada pula investor yang memburu capital gain dari sukuk ritel ini. Secara umum, investasi pada sukuk ritel seri SR-006 memiliki prospek baik. Instrumen ini merupakan pilihan investasi menarik di tengah terbatasnya pilihan investasi berbasis syariah. (Noor Muhammad Falih/Sofyan Nur Hidayat)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas