Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penelitian Master Card: Uang Kartal Kotor dan Tidak Higienis

orang-orang Eropa kesulitan untuk menghentikan kebiasaan buruk dari menggunakan uang kartal yang kotor

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
zoom-in Penelitian Master Card: Uang Kartal Kotor dan Tidak Higienis
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Penukaran Uang: Agus menjual uang pecahan kertas baru di jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jateng, Jumat (19/7/2013). Uang pecahan Rp 2000, Rp 5000, Rp 10.000 dan Rp 20.000 dengan total nominal Rp 100 ribu ini dijual Rp 105 ribu hingga Rp 110 ribu. Pada Lebaran 1434 H ini, Bank Indonesia Wilayah V Jateng-DIY Yogyakarta nilai tukar uang mencapai Rp 2,5 Miliar. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penelitian terbaru Master Card menunjukkan bahwa meskipun terdapat kesadaran bahwa memegang uang kartal baik kertas maupun koin atau buku rekening merupakan suatu hal yang tidak higienis dan kotor, hanya satu dari lima orang mencuci tangan mereka setelah memegangnya.

Penelitian yang dilakukan di Eropa terhadap lebih dari 9.000 konsumen dari 12 negara menyoroti bahwa meskipun hal tersebut terbukti lebih kotor daripada pegangan di transportasi publik, orang-orang Eropa kesulitan untuk menghentikan kebiasaan buruk dari menggunakan uang kartal yang kotor.

Penelitian ini mensurvei tiga per empat orang Eropa dan membuktikan bahwa mereka harus berhati-hati ketika memegang uang kartal, karena kuman yang terdapat di uang tersebut.

Namun, penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa kita justru hanya mencuci tangan setelah melakukan hal lain seperti memegang binatang (46 persen) atau melakukan perjalanan dengan transportasi publik (36 persen).

Penelitian yang dimulai oleh MasterCard dan Oxford University sejak 2013 menyoroti bahwa terdapat 26.000 bakteria di setiap buku rekening bank dan uang kartal yang berpotensi membahayakan kesehatan kita.

Sementara para responden di survei pada tahun 2014 menyadari adanya potensi bahaya kesehatan ketika memegang uang kartal.

Sayangnya, terdapat gap yang cukup signifikan antara orang-orang Eropa yang percaya bahwa memegang uang kartal merupakan suatu hal yang kotor dan melakukan sesuatu berhubungan dengan hal tersebut dengan orang-orang yang tidak peduli.

Di Hongaria dan Prancis tercatat memiliki gap tertinggi dimana walaupun mereka sadar bahaya yang dihadapi tetapi mereka memiliki kemungkinan mencuci tangan yang cukup kecil.

Terkait dengan keengganan untuk menghentikan kebiasaan dalam menggunakan uang kartal, psikologis Donna Dawson menilai uang dalam bentuk kertas dan koin - merupakan bentuk dari kekuatan ekonomi dan kesuksesan yang dimiliki. Maka dari itu sulit bagi orang untuk melihat hal-hal negatif berkaitan dengan uang.

"Kita mungkin menyadari bahwa terdapat kuman di uang, tetapi kita tidak menghubungkan penyakit tersebut ke dalam cara kita menangani uang," ujar Donna, Senin (19/5/2014).

Donna menambahkan pihaknya tidak dapat melihat kuman di udara. Karena hal itu kuman tidak dapat dikontrol.

Seperti contohnya adalah kuman-kuman yang tidak dapat kita lihat. Empat puluh persen (40 persen) dari mereka yang disurvei menyadari bahwa mereka tidak memiliki kendali atas siapa yang memegang uang mereka sebelumnya dan juga konsekuensinya.

"Banyak dari mereka juga tidak berusaha untuk berpikir tentang tindakan preventif, dengan 38 persen mengakui hal tersebut. Fakta bahwa uang kotor akan membuat kita khawatir selama beberapa saat, tetapi kekhawatiran tersebut akan dengan cepat menjadi prioritas kekhawatiran paling rendah dibandingkan yang lain," ujar Donna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas