Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inflasi Tembus 0,16 Persen, Pemerintah Diminta Pantau Kenaikan Harga

Tingkat inflasi kalender Januari - Mei 2014 sebesar 1,56 persen dan kalender Mei 2014 terhadap Mei 2013 sebesar 7,32 persen.

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Inflasi Tembus 0,16 Persen, Pemerintah Diminta Pantau Kenaikan Harga
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pedagang sayur menjajakan dagangannya di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, Kamis (5/9/2013). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi di Agustus 2013 mencapai 1,12 persen. Inflasi dipengaruhi oleh beberapa harga komoditas yang tinggi seperti sayur dan ikan di beberapa daerah. Pedagang khawatir pasokan dari daerah berkurang akibat tingginya harga. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan inflasi pada Mei 2014 sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,53 dari 82 kota IHK. Tingkat inflasi kalender Januari - Mei 2014 sebesar 1,56 persen dan kalender Mei 2014 terhadap Mei 2013 sebesar 7,32 persen.

Kepala BPS, Suryamin, mencatat ada beberapa penyebab naiknya inflasi karena kenaikan IHK. Kenaikan ini dipicu permintaan kepada beberapa kelompok seperti bahan pangan, minuman, rokok, tembakau, perumahan serta komunikasi dan jasa keuangan.

"Kenaikan harga karena inflasi disebabkan komoditas daging ayam ras, tomat, jengkol, sawi hijau, bawang, tomat buah, minyak goreng dan tarif jasa transportasi, ini yang harus dipantau pemerintah," jelas Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, senin (2/6/2014).

Suryamin menambahkan ada kenaikan beberapa komoditas seperti ayam ras sebesar 0,57 persen pada April - Mei 2014. Ditambah telur ayam ras yang harganya naik 5,9 persen pada periode sama.

Belum lagi dengan tomat sayur, yang naik 8,33 persen dari periode April - Mei 2014. Beruntung, penurunan harga dialami berbagai komoditas lainnya seperti cabai rawit, cabai merah, bayam, buncis, kacang panjang dan emas.

Penurunan sejumlah komoditas ini karena adanya panen raya di beberapa kota. "Harga cabe rawit minus 0,11 persen karena musim panen raya di 78 kota pada IHK," katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas