Proyek Besar Sulsel, Tol Tembus Maros-Makassar-Takalar
Jalan bebas hambatan itu akan terbentang dari Bandara Hasanuddin di Mandai, Maros hingga Takalar
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengungkap rute jalan tol yang akan menghubungkan kawasan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar).
Jalan bebas hambatan itu akan terbentang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Mandai, Maros hingga Takalar.
Hal itu diungkap Danny dalam diskusi Prospek dan Tantangan Transportasi Mamminasata di redaksi Tribun Timur, Jl Cenderawasih, Makassar, Senin (15/9/2014) sore. "Jadi rutenya itu dari Bandara ke Politeknik Ilmu Pelayaran Salodong, Buloa, Pelabuhan Seokarno-Hatta, Pantai Losari, Trans Studio, CCC, terus Takalar," jelas Danny.
Hadir dalam diskusi Bupati Takalar Burhanuddin Baharuddin, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Masykur A Sulthan, dan pejabat yang mewakili Bupati Maros dan Bupati Gowa.
Hadir juga Sekretaris Kabupaten Takalar Nirwan, Kepala Bappeda Maros Thamrin Gassing, dan Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Abdul Kadir.
"Jadi nanti, kita sudah bisa menikmati tol dari Bandara hingga Takalar. Ini juga akan mengurai kemacetan dalam kota," kata Danny.
Pemerintah Kota Makassar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar, Pemkab Maros, dan Pemkab Gowa sepakat mendesain sejumlah alternatif transportasi demi menunjang kenyamanan kawasan Mamminasata.
Bupati Takalar menilai Mamminasata laksana proyek yang tak terkontrol. "Tidak jelas apa konsepnya dan apa yang mau dilakukan. Uangnya juga tidak jelas," ujar Burhanuddin.
Menurut Bur, sapaan Burhanuddin, mestinya, pemerintah daerah di kawasan Mamminasata diberi peran dan kontribusi. "Kami siap menyerahkan dana jika sudah jelas aturannya demi keberlangsungan proyek ini," ujar mantan anggota DPRD Sulsel itu.
Redam Kemacetan
Danny menilai, tidak ada pilihan lain selain mempertegas setiap aturan yang ada untuk mendorong Mamminasa tumbuh menjadi tempat baru yang potensial.
"Mamminasata sudah menjadi kawasan berikat yang harus terus dikawal pengembangannya," ujar Danny.
Menurutnya, Makassar sangat berkepentingan dengan proyek tersebut. "Makassar ini sudah sangat macet. Bahkan sampai 2017 kita prediksi bakal stagnan. Makanya kita butuh konsentrasi pengembangan daerah baru," katanya.
Danny menyebutkan pertumbuhan ekonomi daerah mendorong sektor transportasi mengambil peran sentral.
Dan kawasan berikat Mamminatasa digadang menjadi pioner kawasan untuk mengembangkan jalur-jalur transportasi yang efisien bagi masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.