CIMB Suntik 7 Eleven 25 Juta Dollar AS
Saat ini PT Modern Sevel Indonesia memiliki 175 outlet 7-Eleven, yang semuanya berada di Jakarta
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Modern Internasional Tbk hari ini menandatangani perjanjian dengan CIMB Private Equity (CIMBPE) untuk melakukan investasi saham ekuitas sebesar 10 persen dengan total nilai sekitar 25 juta dollar AS.
Hal ini dilakukan setelah perseroan memperoleh persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilakukan pada bulan Juli 2014 untuk melakukan aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PTHMETD) hingga 10 persen saham baru.
Kerjasama yang dilakukan yakni untuk pengembangan anak perusahaannya yaitu PT Modern Sevel Indonesia (MSI) yang merupakan pemegang master franchise 7-Eleven di Indonesia. Saat ini PT Modern Sevel Indonesia memiliki 175 outlet 7-Eleven, yang semuanya berada di Jakarta.
Henri Honoris, Direktur Utama PT Modern Sevel Indonesia mengatakan, sebelumnya CIMB Group memang telah menjadi mitra jangka panjang bagi Modern International di banyak bidang.
“Kemitraan ini meningkat ke tingkat yang lebih tinggi, dengan CIMB menjadi salah satu pemegang saham minoritas terbesar, yang mencerminkan keyakinan yang kuat akan prospek 7-Eleven di Indonesia dan kemampuan perusahaan untuk memperluas serta mengembangkan bisnis” ujar Henri dalam rilisnya, Senin (20/10/2014).
Kemitraan ini juga, lanjut Henri, akan lebih memperkuat hubungan bisnis antara 7-Eleven dan CIMB Group. Misalnya PT Bank CIMB Niaga Tbk yang bisa memperluas produk dan layanannya termasuk mesin ATM, EDC dan pembayaran mobile digital untuk bisnis 7-Eleven.
Saat ini, ada 150 mesin ATM CIMB dan 175 CIMB EDC yang dipasang di outlet-outlet 7-Eleven.
Henri menambahkan, ada potensi bagi 7-Eleven dan CIMB Niaga untuk lebih mengeksplorasi peluang mengembangkan usaha masing-masing, termasuk menyediakan pembiayaan waralaba. “Kedua belah pihak akan terus menjajaki peluang ini setelah kerjasama strategis ini kami tandatangani," pungkasnya. (Hendra Gunawan)