Kinerja Semen Indonesia Membaik Tahun Depan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus berekspansi meningkatkan kapasitas produksinya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus berekspansi meningkatkan kapasitas produksinya. Emiten pelat merah ini pun berencana membangun pabrik di Aceh dengan kapasitas maksimal 3 juta ton per tahun.
Analis Ciptadana Securities Adrianus Bias mengatakan bahwa permintaan semen domestik di tahun depan sebenarnya bisa tumbuh 8 persen per tahun. Apalagi dengan pemerintahan baru yang ingin berfokus di infrastruktur. Meski begitu, Adrianus melihat bahwa dari sebaran konsumsi semen, pasar terbesar tetap akan di Pulau Jawa.
"Aceh sendiri sudah punya Lafarge. Itu sudah cukup memenuhi kebutuhan Aceh sendiri," sebutnya, Senin, (20/10/2014).
Meski begitu, ia merasa bahwa SMGR memiliki tujuan yang berbeda dengan membangun pabrik di Aceh. Misalnya saja, ingin menjadi pemain semen terbesar di Asia Tenggara. Sehingga SMGR pun menempatkan jejak kaki di beberapa daerah di Indonesia. Selain itu, bisa saja ini merupakan langkah SMGR untuk menyasar pasar luar negeri.
Padahal, Adrianus menyebut bahwa pasar semen di Indonesia paling atraktif di Asia Tenggara. Dengan menyasar domestik saja, keuntungan yang bisa diraih sudah cukup menarik.
Adapun terkait SMGR yang menaikkan harga jual, Adrianus mengatakan bahwa ini sesuai ekspektasi. Ia memperkirakan, SMGR akan meningkatkan harga jual semen sekitar 5 persen sepanjang 2014. Meski begitu, margin SMGR diprediksi akan akan tergerus. Ini dikarenakan SMGR mengalami tekanan biaya akibat pelemahan nilai tukar Rupiah dan peningkatan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Menurutnya, gross margin SMGR akan terkikis dari 44,7 persen menjadi 44,3 persen. Kemudian di akhir tahun, Adrianus memprediksi SMGR bisa mengantungi laba Rp 5,8 triliun dengan pendapatan Rp 27,4 triliun.
Lalu di tahun depan, ia melihat akan ada perbaikan kinerja SMGR. Pasalnya, terdapat ekspektasi nilai tukar Rupiah yang akan menguat dan menolong tekanan biaya emiten semen. Ia memperkirakan, SMGR bisa meraup laba Rp 6,7 triliun dan pendapatan Rp 30,8 triliun di tahun depan.
Adrianus merekomendasikan beli SMGR dengan target harga Rp 18.500. (Annisa Aninditya Wibawa)