BCA Belum Miliki Strategi Hadapi Kenaikan Harga BBM
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) belum memiliki strategi untuk menghadapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) belum memiliki strategi untuk menghadapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yang dikabarkan bakal naik sebelu Desember 2014.
"Belum ada antisipasi seperti apa nantinya, kita tunggu saja kenaikannya berapa," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, Rabu (12/11/2014).
Menurutnya, kenaikan harga BBM nantinya dapat mendongkrak angka inflasi, namun di angka berapanya, dia belum tahu. Sehingga, BCA saat ini dalam posisi menunggu dan belum melakukan langkah apapun.
"Inflasinya juga kan kita enggak tahu, kalau suku bunga (BI Rate) naik, kita juga kan tidak serta-merta langsung menaikkan bunga bank. Jadi tunggu saja dulu," ucapnya.
Sementara, mengenai kredit bermasalah (NPL) dilihat Jahja hanya beberapa sektor saja, seperti perusahaan batubara dan perusahaan kontraktor yang berhubungan dengan pertambangan tersebut.
"Kita tahu kan lagi slow down harga batubara dan alat-alat berat juga lagi enggak bagus," ucapnya.
Dikabarkan, pemerintah akan mendongkrak harga BBM sebelum Desember 2014. Adapun, kisaran kenaikan antara Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter.