BBM Bersubsidi Dongkrak Penjualan Pertamax Hingga 40 Persen
Dari data yang dimiliki Pertamina, penjualan normal Pertamax sebelum pemerintah menaikkan harga BBM
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar mulai Selasa (18/11/2014), mendongkrak penjualan bensin non subsidi jenis Pertamax. Rata-rata penjualan BBM non subsidi dalam sehari bisa naik hingga 40% dibandingkan dengan sebelum adanya perubahan tarif BBM bersubsidi.
Media Manajer Pertamina, Adiatma Sardjito, menyatakan, dilihat dari kebutuhan nasional, pemakaian Pertamax memang menunjukkan peningkatan. Dari data yang dimiliki Pertamina, penjualan normal Pertamax sebelum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sebanyak 2.500 Kiloliter (KL) sehari. Saat ini, penjualan Pertamax mendekati 4.000 KL per hari.
Rata-rata kenaikan konsumsi Pertamax baru terjadi disejumlah daerah saja, misalnya DKI Jakarta, Semarang, Medan dan Surabaya. Meski demikian, Pertamina optimistis penjualan Pertamax di daerah-daerah lain juga akan meningkat.
Karena itu, saat ini Pertamina tengah menyusun strategi agar memilih beli Pertamax . Misalnya dengan cara menurunkan harga Pertamax, dari sebelum adanya kenaikan harga BBM subsidi, harga Pertamax sebesar Rp 10.200 per liter, nah, begitu harga BBM subsidi naik, Pertamina menurunkan harga Pertamax menjadi Rp 9.950 per liter.
Namun kebijakan Pertamina menurunkan harga Pertamax baru dilakukan di DKI Jakarta dan Bandung. Mesti diketahui, "Daerah lainnya belum, itu kan harga memang bisa kapan saja diturunkan,” jelas dia kepada KONTAN, Minggu (23/11).
Selain ingin masyarakat beralih ke Pertamax, Adiatma juga membeberkan, upaya menurunkan harga Pertamax adalah salah satu strategi perusahaan dalam memenangkan persaingan bisnis penjualan BBM non subsidi di Indonesia yang kini memang sengit.
Agar pasokan Pertamax aman, Adiatma bilang, saat ini Pertamina sudah ada menambah stok Pertamax sebanyak 600.000 barel yang dikirimkan dari Singapura. "Untuk BBM non subsidi stok masih cukup untuk 40 hari," tandas dia. Pada Desember, Pertamina akan menambahkan pasokan Pertamax sebanyak 200.000 barel lagi. (Pratama Guitarra)
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya yakin pada dua bulan ke depan memperkirakan penjualan Pertamax mencapai 10.000 KL per hari atau naik empat kali lipat dibandingkan pada sebelum harga BBM subsidi dinaikkan.
Hanung juga mengungkapkan, Pertamina saat ini sudah memperbanyak mengubah nozzle pengisian BBM dari Premium ke Pertamax.