Data Emiten Wall Street Diretas 'Hacker'
hacker teridentifikasi telah mencuri data rencana aksi merger dan akuisisi perusahaan terbuka yang melantai di bursa saham AS
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MANHATTAN - Serangan peretas di dunia maya (hacker) teridentifikasi telah mencuri data rencana aksi merger dan akuisisi perusahaan terbuka yang melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS). Penelitian dari lembaga penyedia jasa keamanan siber, FireEye Inc. menyebutkan, sekelompok hacker yang dijuluki FIN4 telah mencuri data dari 80 perusahaan publik di Wall Street sejak medio 2013.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 68 perusahaan umumnya bergerak di bidang perawatan kesehatan dan farmasi. Sedangkan, sisanya 12 perusahaan tersebar diberbagai bidang industri.
Namun serangan peretas tidak berhenti sampai di sini saja. Hasil penyelidikan FireEye juga menemukan ada 20 perusahaan penasihat investasi yang ikut menjadi bulan-bulanan FIN4.
Seperti diwartakan Bloomberg, Selasa (2/12), aksi peretasan tersebut menggunakan trik dengan memperdaya para pemimpin perusahaan, pengacara serta konsultan yang terlibat rencana aksi korporasi. Salah satu metode yang digunakan adalah meretas seluruh jaringan komunikasi, tanpa disadari oleh si korban.
FIN4 mampu mendapatkan sejumlah dokumen rahasia tentang rencana aksi korporasi perusahaan, yang akan disampaikan kepada Securities and Exchange Commision (SEC) atau Badan Pengawas Pasar Modal AS. Dari pengetahuan atas materi dokumen itu, FIN4 lantas mengelabui sang korban dengan bertindak layaknya pihak SEC.
Dari proses tersebut, FIN4 dengan leluasa menggali lebih dalam dan kemudian mencuri data aksi korporasi dari perusahaan target operasi.
FireEye menduga, FIN4 menggunakan data curian itu untuk mengambil keuntungan dari perdagangan saham perusahaan yang mereka retas. Dengan kemampuan yang dimiliki para hacker, Jen Weedon Manajer FireEye mengindikasikan, para bandit itu sedang atau telah bekerja di industri keuangan. "Mereka paham Wall Street dan bekerja di sana," tutur Weedon seperti ditulis Bloomberg.
Lewat aksi FIN4, boleh jadi aksi insider trading kini memiliki lingkup yang lebih luas. Dahulu, pelaku insider trading berasal dari dalam perusahaan. Namun kini, insider trading dilakukan oleh para pemburu rente, di luar lingkaran perusahaan. Informasinya tentu saja berasal dari jaringan peretas ulung, termasuk FIN4.(Hendra Gunawan)