Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintahan Jokowi Targetkan Swasembada Padi Tahun 2015, Jagung 2016, dan Kedelai 2017

Guna mencapai target swasembada itu maka pemerintah juga akan menjaga harga bibit.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemerintahan Jokowi Targetkan Swasembada Padi Tahun 2015, Jagung 2016, dan Kedelai 2017
Tribunnews/HO/Rumgapres/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama pembangunan irigasi didampingi Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (tengah), dan Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuljono (bertopi) di Desa Mojong Bendoro, Kabupaten Sidenreng Rappang (Kabupaten Sidrap), Sulawesi Selatan, Rabu (5/11/2014). Presiden Jokowi mengawali rangkaian kunjungan di Sulawesi dengan meresmikan sarana saluran irigasi yang mengairi lahan sawah seluas 12.000 hektare. Tribunnews/HO/Rumgapres/Agus Suparto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan tahun 2015 Indonesia bisa memproduksi 73 ton padi, 20 juta ton jagung pada 2016, dan swasembada kedelai pada 2017.

Demikian dikemukakan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014), usai menandatangani surat edaran bersama tentang upaya khusus pencapaian swasembada Padi, Jagung dan Kedelai.

Guna mencapai target swasembada itu maka pemerintah juga akan menjaga harga bibit.

"Harga bibit disesuaikan wilayah masing-masing, dan ini dikawal kementerian pertanian dan BPKB (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," katanya.

Amran mengatakan pemerintah dalam satu bulan terakhir turun langsung di tiga belas wilayah yang berbeda, untuk memantau harga pupuk, dan distribusinya. Ke depannya pemantauan langsung itu akan diintensifkan, agar harga pupuk dan kebutuhan petani lainnya tidak dipermainkan spekulan.

Pemerintah juga memberikan intensif bagi para petani, dalam bentuk pupuk dan benih gratis. Bantuan itu akan diberikan kepada petani-petani yang panennya baru satu kali dalam satu tahun. Untuk pengadaan pupuk, pemerintah menunjung PT.Sang Hyang Sri, PT. Pupuk Indonesia dan PT.Pertami.

"Karena ini tanaman semusim, kita memburu waktu, tidak boleh terlambat. Satu hari sangat berharga bagi petani. Maka langkah awal yang kami ambil untuk mengakselerasi seluruh faktor produksi ini, adalah penunjukan langsung," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah juga berencana memperbaiki 3 juta hektar pengairan tersier yang rusak. Rencananya pertahunnya pemerintah akan memperbaiki sekitar 1 juta hektar, sehingga dalam tiga tahun direncanakan semua pengairan tersier itu bisa diperbaiki.

Menteri Kordinator Perekonomian, Sofyan Djalil dalam kesempatan yang sama mengatakan dengan surat edaran tersebut, diharapkan program-program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan bisa diprioritaskan.

"Surat Edaran juga untuk menjelaskan pada publik bahwa ini adalah tindakan yang diambil dalam rangka meningkatkan untuk swasembada produk pertanian," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas