Karyawan Merpati Cemburu, Pemerintah Lebih Peduli AirAsia
Totalitas pemerintah dinilai tak sebanding dengan apa yang harusnya diperjuangkan juga untuk karyawan Merpati.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hajrah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Musibah penerbangan yang menimpa maskapai low cost carrier (LCC) Indonesia AirAsia mengundang perhatian besar bagi karyawan PT Merpati Nusantara Airlines.
Para karyawan yang tergabung dalam Forum Kerja Merpati (FKM) menyebutkan perhatian atas jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 sangat besar bahkan totalitas pemerintah dinilai tak sebanding dengan apa yang harusnya diperjuangkan juga untuk karyawan Merpati.
Kordinator Aksi unjuk rasa karyawan Merpati Airline, Christian Wolter Tamarindang mengaku kecewa dengan aksi pemerintah yang rela menggerakkan seluruh unsur negara saat musibah AirAsia.
Hal tersebut berbanding terbalik kepada Merpati Airlines yang bisa dikatakan, juga mengalami musibah sebagai industri penerbangan yang nasibnya terkatung-katung dan tanpa kejelasan.
"Apa bedanya kami dengan AirAasia, kami sama-sama industri penerbangan, dan sama-sama dirundung masalah besar,"kata dia disela-sela aksi yang digelar di pelataran, Kantor Merpati Distric Makassar, Kamis (15/1/2014).
Menurutnya jika AirAsia mengalami musibah dengan jatuhnya pesawat, Merpati sedikit berbeda musibahnya karena sudah 13 bulan tidak menerima gaji.
"Janji Menteri BUMN yang katanya akan menyelesaikan persoalan Merpati dalam waktu tiga minggu belum terlihat progreshnya. Kami harap pemerintah sesigap saat menyelamatkan Air Asia,"kata dia.