Harga BBM Turun, Pengusaha Ini Malah Bingung
Ketua Hipmi Sulsel, Amirullah Abbas, mengatakan naik turunnya harga BBM pasti membawa pengaruh pada kondisi pasar.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hajrah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Keputusan pemerintah untuk kembali merevisi harga bahan bakar minyak (BBM) disambut positif kalangan dunia usaha.
Hanya saja sebagian besar mengaku kebijakan baru pemerintah ini memicu masalah baru karena sulitnya menetapkan harga dasar untuk setiap komponen produksi.
Ketua Hipmi Sulsel, Amirullah Abbas, mengatakan naik turunnya harga BBM pasti membawa pengaruh pada kondisi pasar.
Pemerintah kata Amirullah harus memiliki data proyeksi terkait pergerakan harga minyak dunia agar perubahan yang dilakukan tidak terlalu mengganggu mekanisme harga bagi pengusaha.
Kata dia, bisa dibayangkan jika kemudian beberapa bulan kemudian harga minyak dunia naik, otomatis pemerintah harus menyesuaikan lagi agar tidak mengalami kerugian.
Imbasnya tentu menurut Amirullah akan ke masyarakt dan pengusaha lagi, sehingga pemerintah harus memiliki langkah taktis dalam menyikapi fluktuasi harga minyak dunia ini.
"Pengusaha kan, baru bisa menikmati keuntungan tiga sampai enam bulan ke depan, jadi jika harga dasar berubah-ubah sama saja pengusaha kesulitan melakukan pengaturan komponen-komponen usahanya,"jelas Amirullah, Minggu (18/1/2014).
Paling tidak menurut Amirullah, ada patokan harga dasar yang bisa menjadi acuan pengusaha dalam melakukan penetapan mekanisme pasar.