Proyek Pembangkit Listrik 35.000MW Masih Butuh Dana
Pemerintah mengagendakan program pembangunan kelistrikan berkapasitas 35.000 megawatt (MW) selama lima tahun ke depan.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengagendakan program pembangunan kelistrikan berkapasitas 35.000 megawatt (MW) selama lima tahun ke depan. Sebesar 25.000 MW di antaranya akan digarap oleh Independent Power Producer (IPP) swasta, sedangkan sisanya akan diselesaikan oleh PT PLN (Persero).
Pemerintah mengklaim banyak swasta tertarik turut berpartisipasi dalam program kelistrikan tersebut. Merespon animo yang besar, pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan harga patokan tertinggi pembelian listrik. Namun di sisi lain, pemerintah juga mensyaratkan agar para investor bisa membangun secara efisien.
“Jika ada dua penawaran pada satu wilayah yang sama, kita akan melakukan seleksi. Akan dipilih investor yang paling efisien,” ucap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jarman, Selasa (20/1/2015).
Banyaknya animo swasta untuk turut dalam program andalan Joko Widodo ini terlihat dari kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, hari ini. Sebanyak 23 perusahaan swasta eksisting hadir dalam pertemuan bersama Menteri ESDM, Sudirman Said, membahas proyek 35.000 MW.
Dalam kesempatan tersebut, Jarman menyampaikan pentingnya partisipasi dari IPP existing dalam merealisasikan proyek 35.000 MW dalam lima tahun mendatang. “Termasuk juga perusahaan yang punya tambang memungkinkan ditunjuk langsung untuk bangun pembangkit listrik mulut tambang,” ucap Jarman.(Estu Suryowati)