Laju IHSG Awal Pekan Diprediksi Menguat di Kisaran 5.311
Laju Indeks Harga Saham Gabungan pada awal pekan ini, diprediksi mengalami penguatan kembali pada kisaran support 5.311 dan resistance 5.373.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, diprediksi mengalami penguatan kembali pada kisaran support 5.311 dan resistance 5.373.
Tercatat pada perdagangan Jumat (6/2/2015), IHSG ditutup naik 62,62 poin atau 1,19 persen menjadi 5.342,51.
"Hari ini, IHSG diprediksi bergerak menguat," kata Analis Sinarmas Sekuritas, Jef Tan, Jakarta, Senin (9/2/2015).
Adapun beberapa sentimen yang mendorong IHSG ke zona hijau, kata Jef, akan adanya rilis data pengangguran di negeri Paman Sam yang diperkirakan stagnan di level 5,6 persen.
"Faktor eksternal lainnya, juga datang dari Tiongkok yang akan merilis data neraca perdagangan dengan perkiraan naik ke 53,7 miliar dolar AS dari sebelumnya 49,6 miliar dolar AS," ucap Jef.
Sedangkan, faktor internal yaitu dengan adanya rilis cadangan devisa Indonesia yang mengalami perbaikan ke posisi 114,3 miliar dolar AS dari sebelumnya pada level 111,9 miliar dolar AS. Faktor-faktor tersebut, dinilai Jef akan memacu IHSG kembali menghijau.
Sementara mengenai pilihan saham di tengah IHSG yang diramal menguat, dia menyodorkan empat pilihan yaitu PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP).