Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

TV Nasional Diminta Tayangkan Animasi Anak Bangsa Dua Jam Per Hari

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai menaruh perhatian khusus kepada industri animasi di Indonesia.

Penulis: Sanusi
zoom-in TV Nasional Diminta Tayangkan Animasi Anak Bangsa Dua Jam Per Hari
Tribunnews.com
Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah dan Anggota DPD RI I Kadek Arimbawa meninjau kerajinan di Bali Creative Industri Center, Denpasar, 11 Februari 2015 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai menaruh perhatian khusus kepada industri multimedia di Indonesia. Setelah membangun Bali Creative Industry Centre (BICC) di Bali, rencananya pemerintah juga akan mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengenalkan industri animasi Indonesia ke khalayak.

Bukan tanpa alasan pemerintah mulai fokus ke industri animasi nasional, pasalnya industri yang masih dilirik sebelah mata tersebut jika digarap secara serius diyakini mampu mendatangkan devisa hingga triliunan rupiah. Apalagi, selama ini, animasi yang dikenal anak-anak Indonesia justru berasal dari asing.

Saleh Husin, Menteri Perindustrian, mengatakan salah satu langkah strategis yang akan diambil Kemenperin yaitu bekerjasama dengan sejumlah stasiun televisi nasional untuk mulai mengenalkan animasi karya anak bangsa kepada masyarakat. Tapi, sebelum bertemu dengan stasiun televisi nasional, Kemenperin dalam waktu dekat akan mengatur pertemuan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kami akan meminta bantuan Pak Rudiantara (Menkominfo, red). Bantuan yang paling penting yaitu menginstruksikan kepada seluruh stasiun televisi yang ada di Indonesia untuk memberikan slot kepada industri animasi kita. Paling tidak dua jam per hari, animasi Indonesia harus ditayangkan di TV kita," katanya usai membuka Rapat Koordinasi Kementerian Perindustrian dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Wilayah II Tahun 2015 dengan tema "Terbangunnya Industri Yang Tangguh Berdaya Saing Menuju Kemandirian Ekonomi" di Denpasar, Rabu (11/2/2015)

Intinya, kata Menperin, hal itu dilakukan untuk memacu industri animasi nasional agar lebih maju lagi dan anak bangsa tidak lagi dicekoki oleh animasi asing. "Mudah-mudahan stasiun televisi yang ada di Indonesia juga bisa ikut membangun karakter bangsa dengan memberikan tayangan-tayangan yang bermutu hasil karya sendiri."

Di tempat yang sama, Adrian Elkana, Ketua Umum Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (AINAKI), menegaskan sudah saatnya stasiun televisi di Indonesia mulai mendukung industri animasi dan multimedia nasional dengan memberikan slot kepada animasi buatan anak bangsa.

Adrian mencontohkan, kebijakan yang patut dicontoh yaitu dari Tiongkok. Pada 2009, Tiongkok mengharuskan stasiun televisi nasional untuk menayangkan animasi hasil buatan negeri sendiri selama tiga jam per hari. Kemudian pada 2011, televisi nasional di Tiongkok menambah jam tayang animasi sendiri menjadi lima jam per hari. "Sekarang, industri animasi mereka (Tiongkok, red) sudah siap untuk diekspor dan mendatangkan devisa bagi negaranya."

Berita Rekomendasi

Namun selama ini stasiun televisi enggan memberikan slot kepada industri animasi nasional karena dana yang dikeluarkan lebih mahal. "Kalau beli yang punya asing maka hasilnya lebih murah. Lagipula stasiun televisi juga berpikir, kalau tayangan seperti Doraemon kan sudah pernah tayang di luar negeri, maka sudah punya rating sendiri. Sementara TV gak mau kalau yang kita tawarkan itu kan belum punya rating."

Selain itu, menurut Adrian, ada tiga hal yang harus diperhatikan jika industri multimedia ingin maju. Tiga hal tersebut yaitu produksi, pembiayaan dan, distribusi.

"Distribusi berkaitan dengan kemauan stasiun televisi untuk menayangkan hasil animasi anak bangsa. Jika distribusi beres, pembiyaan pun pasti akan datang dengan sendirinya melalui investor. Dan jika dana ada, produksi bakal lebih mudah kan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas