Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kisah Sukses Andry Agus Mengembangkan Alga Spring Bed

Siapa menyangka kalau Andry sebenarnya sama sekali tidak punya latar belakang usaha spring bed.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Sukses Andry Agus Mengembangkan Alga Spring Bed
Kontan
Andry Agus 

Menurutnya, kasur kapuk atau busa kurang mampu menyangga tulang punggung. Akibatnya, tubuh kerap terasa sakit begitu bangtun tidur. Bahkan, hal itu menjadi salah satu faktor penyebab kebungkukan.

"Kalau orang tidur di atas busa maka tulung punggung tidak lurus karena busa mengikuti posisi tubuh saat tidur. Jadi, tidak menjamin untuk kesehatan.," kata pria 79 tahun ini.

Kendati tidak baik buat kesehatan, mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan spring bed bukan perkara mudah. Pasalnya, kasur pegas seperti spring bed terasa keras saat dijadikan alas tidur. Rasanya jelas tidak senyaman kasur kapuk atau foam.

Namun, ia tidak menyerah. Melalui berbagai sarana dan media promosi, Andry terus melakukan sosialisasi spring bed buatannya. Pernah di tahun 1980, iklan spring bed Alga menuai kontroversi di masyarakat.

Saat itu, iklan spring bed Alga dipermasalahkan oleh masyarakat karena mereka merasa dibohongi. Dalam iklan itu ada adegan spring bed Alga yang tidak hancur saat dilindas mesing giring seberat 8 ton.

Selain menarik perhatian penonton, ini juga dilakukan semata-mata untuk membuktikan kualitas spring bed Alga. Menurut dia, produk spring bed yang keras justru bisa mencegah sakit tulang punggung.

"Banyak yang tidak percaya. Saat itu langsung mempersiapkan pengacara. Tapi saya bersyukur tidak sampai ke meja hijau," ungkap Andry.

Berita Rekomendasi

Ia mengaku, sejak awal merintis usaha sudah berambisi ingin memproduksi spring bed kesehatan yang bermanfaat bagi konsumennya. Keinginan itu juga yang membuatnya memilih fokus di usaha ini.

Sebelum Alga muncul, memang sudah banyak merek spring bed luar negeri yang masuk pasar Indonesia. Namun, kata Andry, kebanyakan produk yang beredar di pasaran itu tidak memenuhi kualitas tidur yang sehat untuk masyarakat.

"Dari situ saya melihat masyarakat Indonesia membutuhkan tempat yang nyaman untuk beristirahat," jelasnya.

Kerja kerasnya tidak sia-sia. Pelan-pelan ia mulai berhasil merubah pandangan masyarakat yang terbiasa memakai kasur kapuk dan busa untuk beralih menggunakan spring bed.

Sekitar tahun 1981, spring bed Alga sudah mulai populer di pasaran. Saat itu, banyak masyarakat yang semula memandang sebelah mata mulai banyak mencari

Bahkan, banyak dari mereka mencari spring bed yang lebih keras lagi. Menyikapi tingginya animo masyarakat, ia terus meningkatkan kualitas produk dengan mendatangkan mesin berteknologi tinggi dari Swiss dan Amerika.

Hingga saat ini, produk unggulan Alga, yakni super keras masih mempimpin pasar spring bed nasional karena memang belum ada kompetitornya.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas