Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dirjen Deptan Sebut Ada Tiga Faktor Tambak Udang Bisa Sukses

Dengan padat tebar antara 60 – 80 PL/m2, sudah cukup menguntungan dan mendukung keberlanjutan usaha budidaya

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Dirjen Deptan Sebut Ada Tiga Faktor Tambak Udang Bisa Sukses
Tribun Jogja/ M Nur Huda
Salah satu tambak udang di Pantai Depok (barat gumuk pasir), Kretek, Bantul, yang masih beroperasi, bahkan dalam waktu dekat akan memasuki masa panen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menyebutkan tiga aspek utama yang perlu diperhatikan dalam usaha budidaya udang yang berkelanjutan. Tiga aspek yang dimaksud adalah teknologi, sosial ekonomi dan budidaya ramah lingkungan.

Aspek teknologi perlu diterapkan mencapai efisiensi dan meningkatkan kualitas produksi udang yang berkelanjutan.

Aspek sosial ekonomi yang perlu diperhatikan adalah peningkatan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat sekitar sehingga mereka juga merasakan keberhasilan petambak dan sekaligus mampu menyerap tenaga kerja di sekitar lingkungan tambak.

"Aspek ketiga yaitu budidaya ramah lingkungan adalah budidaya dengan memperhatikan lingkungan tambak dan lingkungan sekitarnya," ujar Slamet, Rabu (4/3/2015).

Slamet menyebutkan budidaya udang dengan penebaran sesuai dengan daya dukung tambak adalah salah satu upaya yang perlu dilakukan. Dengan padat tebar antara 60 – 80 PL/m2, sudah cukup menguntungan dan mendukung keberlanjutan usaha budidaya

Slamet menuturkan, operasionalisasi tambak harus memenuhi beberapa syarat seperti adanya Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL), tandon air dan sistem resirkulasi serta klasterisasi. Menurutnya, semua ini akan berujung pada peningkatan produktivitas lahan dan kesinambungan usaha budidaya udang itu sendiri.

Di samping itu, penambahan lahan tambak harus diikuti dengan penanaman pohon bakau untuk menambah area green belt (sabuk hijau) yang bisa melindungi tambak dari abrasi sekaligus sebagai nursery ground bagi komoditas lain. Pohon bakau juga dapat berfungsi untuk memperkuat tanggul tambak.

Berita Rekomendasi

Untuk itu menurut Slamet, diharapkan bahwa 30 persen dari luas total areal tambak harus dipergunakan sebagai lahan bakau. Sehingga hal ini akan sekaligus mengurangi resiko munculnya penyakit dan menghindari kerugian dari usaha budidaya udang. Pengalaman dari budidaya udang windu di masa lalu, jangan sampai terulang kembali.

"Pembudidaya harus memperhatikan lingkungan sehingga dapat berbudidaya secara berkelanjutan, seperti padat tebar yang sesuai daya dukung tambak dan menggunakan sistem budidaya polikultur", pungkas Slamet.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas