Marwan: Harga BBM Naik, Mau Tidak Mau Harus Terima
Direktur Iress Marwan Batubara mengatakan, harga BBM dalam negeri sekarang sudah mengadopsi kebijakan harga yang sesuai dengan keekonomian.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini, dinilai Indonesia Resources Strudies (Iress) bukan lagi sesuatu yang menghebohkan dan masyarakat mau tidak mau harus menerima keputusan tersebut.
Direktur Iress Marwan Batubara mengatakan, harga BBM dalam negeri sekarang sudah mengadopsi kebijakan harga yang sesuai dengan keekonomian. Hal ini, telah ditekankan oleh pemerintah pada November 2014 yang mengumumkan harga BBM mengikuti harga minyak dunia.
"Ya sudah, kalau di luar (harga minyak naik) maupun kurs (rupiah melemah). Mau engak mau kita harus terima," kata Marwan, Jakarta, Sabtu (28/3/2015).
Sementara jika harga BBM dalam negeri ke depan terus naik dan melebihi harga keekonomian. Dirinya menyarankan pemerintah jangan melakukan subsidi ke BBM tetapi perlu mensubsidi langsung ke masyarakat.
"BBM kan yang menikmati orang mampu, sehingga subsidinya harus ke transportasi publik. Ini namanya subsidi langsung," ucapnya.
Untuk diketahui, dini hari tadi harga BBM jenis premium dan solar telah naik Rp 500. Dimana, premium kini menjadi Rp 7.300 dari harga sebelumnya Rp 6.800 per liter dan solar dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.900 per liter.