JK Bantah Pembangunan Pelabuhan Cimalaya Dibatalkan
Proyek senilai sekitar Rp 130 triliun itu tetap dilanjutkan, hanya saja lokasinya digeser ke arah Timur.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), mengatakan proyek pembangunan pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat tidak batal.
Proyek senilai sekitar Rp 130 triliun itu tetap dilanjutkan, hanya saja lokasinya digeser ke arah Timur.
"Karena di depan (lokasi pembangunan pelabuhan) itu banyak pipa-pipa," kata Wapres usai menghadiri pengukuhan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di hotel Ritz Charlton, Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Pipa-pipa tersebut berada tepat di depan lokasi yang rencanannya akan dibangun pelabuhan. Menurut Wapres pipa-pipa milik Pertamina itu bisa mengganggu arus lalu lintas kapal, bahkan bisa membahayakan.
Pemerintah pun ikhlas kata Wapres dana studi visibilitas menjadi sia-sia, karena pada akhirnya pelabuhan Cilamaya batal dibangun di tempat yang ditentukan. Bila tetap dibangun, kata dia pemerintah pun ikut merugi.
"Kerugiannya bisa lebih besar kalau dilanjutkan, karena itu menganggu produksi minyak di daerah itu, produksi gas di daerah itu," ujarnya.
Dengan pemindahan lokasi ke tempat yang belum ditentukan itu, menurut Wapres anggaran pembangunannya tidak akan jauh berbeda seperti semula, yakni sekitar Rp 130 triliun.
Pemindahan lokasi pembangunan pelabuhan ke arah Timur pun tidak membuat jadwal pembangunan "molor," pasalnya memang perencanaan pembangunan pelabuhan masih banyak yang harus diselesaikan, termasuk soal permesinannya.