Tahun Ini, Harga Sari Roti Tidak akan Naik
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) bakal mempertahankan harga jual produknya pada tahun ini
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) bakal mempertahankan harga jual produknya pada tahun ini, walau ada pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Investor Relations PT Nippon Indosari Corporindo Tbk, Stephen Orlando, mengatakan perseroan terus melakukan pengkajian harga dari hasil peninjauan di lapangan terhadap berbagai macam roti. Sehingga, kenaikan harga tidak langsung terjadi jika ada tekanan terhadap biaya produksi perseroan.
"Kita analisa dari waktu ke waktu ya. Untuk tahun ini kita belum ada rencana kenaikan harganya," kata Stephen di Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Stephen menjelaskan, pelemahan rupiah saat ini tidak berdampak besar ke perseroan. Hal ini dikarenakan, impor gandum untuk bahan baku roti dilakukan oleh pemasok dan telah dikontrak selama beberapa bulan ke depan.
"Jadi kalau harga gandum naik, kita tidak langsung menaikkan (harga jual produk)," ucapnya.
Saat ini perseroan memiliki 10 pabrik roti yang tersebar di beberapa kota di Pulau Jawa. Kapasitas produksi dari semua pabrik mencapai 4 juta pcs dan pemasarannya paling besar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
"Untuk Indonesia Timur kita belum masuk, baru Bali. Untuk bangun pabrik di sana (Indonesia Timur), kita perlu analisa dulu, tapi untuk jangkauan produk roti semua kota besar bisa ditemui sari roti," ujar Stephen.
Sementara mengenai dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 350 miliar yang bersumber dari hasil obligasi dan kas internal. Capex ini, akan digunakan untuk pengembangan produk-produk perseroan.
"Kuartal pertama 2015, kita telah meluncurkan produk baru yaitu Dorayaki isi Pandan dan Minibun vanila. Kita akan keluarkan produk baru lagi nanti," ucap Stephen.