Pemerintah Dinilai Kurang Memberikan Proteksi ke Petani
Pada rezim pembangunan era mendiang Presiden Soeharto, Indonesia memiliki prestasi di bidang swasembada beras
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Serikat Petani Seluruh Indonesia, Henry Saragih menilai pemerintah saat ini kurang melakukan proteksi terhadap para petani, yang terlihat dari kebijakan yang diambil pemerintah.
"Kebijakan pertanian kalau dibandingkan saat ini dengan yang dulu, lebih bagus dulu," ujar Henry saragih ketika menjadi pembicara dalam acara peluncuran buku "Ekonomi Pembangunan Pertanian" yang digelar di Kampus Pascasarjana Paramadina, Gedung Energy, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Pada rezim pembangunan era mendiang Presiden Soeharto, Indonesia memiliki prestasi di bidang swasembada beras. Berdasarkan catatan, produksi padi yang pada tahun 1962 hanya mencapai 17.156 ton, naik tiga kali lipat menjadi 47.293 ribu ton pada tanun 1992.
Henry menilai, ketidakberpihakan pemerintah kepada para petani ditandai adanya kesepakatan Letter of Intent (LoI) antara Pemerintah Indonesia dengan Lembaga Pangan Dunia atau FAO.
"Jadi irigasi tidak dibangun, pasar dibuka, itu hasil Letter of Intent antara FAO dan Indonesia. Zamannya pembangunan itu lebih proteksi petani, dibandingkan rezim pasar sekarang," kata Henry.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.