Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Permintaan Meningkat, Pemerintah Tambah Pasokan BBM saat Ramadhan

Pemerintah akan mulai menambah pasokan bahan bakar minyak untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi selama Ramadhan dan Lebaran.

Editor: Sanusi
zoom-in Permintaan Meningkat, Pemerintah Tambah Pasokan BBM saat Ramadhan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengisi bahan bakar jenis Premium pada sebuah kendaraan di Kawasan Pejompongan, Jumat (17/4/2015). Pemerintah masih mengkaji rencana PT. Pertamina (Persero) yang akan merilis produk BBM baru bernama Pertalite sebagai pengganti Premium dengan kualitas kadar oktan berkisar 90 hingga 91 per Mei 2015. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mulai menambah pasokan bahan bakar minyak untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi selama Ramadhan dan Lebaran.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmadja Puja mengatakan, sebagaimana pola konsumsi tahun-tahun sebelumnya telah terjadi peningkatan konsumsi BBM pada awal bulan Ramadhan. Permintaan terus meningkat mendekati moment Lebaran, yakni dua pekan sebelum hari H.

Pada saat hari H konsumsi bahan bakar baik Premium maupun avtur turun, sebab masyarakat masih bersilaturahmi di sekitar rumah, dan mobilitas berkurang. Namun, pada H 1 dan H 2 konsumsi kembali menanjak naik karena sebagian masyarakat juga melakukan perjalanan wisata.

Wirat mengatakan, diprediksi konsumsi BBM kembali meningkat pada tanggal 22 Juli 2015, yaitu pada puncak arus balik. "Stok kita naikkan, untuk Premium 17,8 persen, dan avtur 10,1 persen," kata Wirat dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (10/6/2015).

Rata-rata konsumsi Premium harian pada hari-hari normal 76.258 kiloliter. Sedangkan memasuki bulan Lebaran nanti, konsumsinya ditaksir mencapai 89.817 kiloliter. Sementara itu, rata-rata konsumsi avtur harian sebanyak 11.534 kiloliter, dan diperkirakan akan naik menjadi 12.701 kiloliter pada Lebaran nanti.

Jika konsumsi Pemium dan avtur naik pada bulan Ramadhan dan Lebaran, sebaliknya konsumsi Solar mengalami penurunan.

Wirat mengatakan, hal tersebut disebabkan berkurangnya permintaan dari industri akibat libur Lebaran. Konsumsi solar rata-rata harian mencapai 37.228 kiloliter. Konsumsi ini ditaksir naik 10,7 persen menjadi 33.250 kiloliter pada Lebaran nanti. Kendati ada peningkatan konsumsi solar oleh sejumlah moda, namun peningkatannya tidak mengkompensasi penurunan permintaan dari pabrik-pabrik.

BERITA REKOMENDASI

Atas dasar itu, pemerintah menurunkan pasokan solar sebesar 10,7 persen. Adapun untuk elpiji, pemerintah meningkatkan stok sebesar 5 persen, dari rata-rata penyaluran 19.793 kiloliter menjadi 20.782 kiloliter.(Estu Suryowati)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas