Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementan Pastikan Bahan Pokok Puasa dan Lebaran Aman

Dipastikan surplus hingga 1,1 Juta ton, diikuti bawang merah yang mengalami surplus hingga 200 ribu ton.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kementan Pastikan Bahan Pokok Puasa dan Lebaran Aman
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga berbelanja sayuran dan kebutuhan pokok lainnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Rabu (17/6/2015). Sehari jelang Ramadan harga sejumlah kebutuhan pokok merangkak naik. Seperti di pasar ini kenaikan sudah terjadi beberapa hari sebelumnya, diantaranya harga telor naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 30.000 per kg, bawang merah dari Rp 28.000 menjadi Rp 32.000, daging sapi dari Rp 100.000 menjadi Rp 110.000 per kg, daging ayam dari Rp 32.000 menjadi Rp 35.000 per kg, dan komoditas cabai juga mengalami kenaikan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stok bahan pokok di bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri, dipastikan aman. Komoditi bahan pokok tersebut mengalami surplus di antaranya adalah beras, jagung, kedelai, gula pasir, dan bawang merah.

Demikian diungkapkan Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Benny Rachman, saat jumpa pers kesiapan pemerintah dalam penyediaan bahan pokok dan produk pertanian serta angkutan Lebaran di Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Jumat (19/6/2015)

"Bahan pokok beras surplus hingga mencapai 10,9 juta ton di akhir tahun 2015. Jadi untuk beras sangat aman. Indikasinya seperti di pasar induk beras Cipinang. Pada periode yang sama di tahun 2015, dan periode Januari-Juni 2015 paling tinggi enam tahun terakhir," kata Benny.

Selain beras, diungkapkan Benny, Jagung diperkirakan juga akan surplus hingga hingga 42 ribu ton. Sementara kedelai, meski surplus, namun tidak sebaik beras, sebab kebutuhan lebih tinggi daripada pasokan.

Sementara untuk gula pasir, terang Benny, dipastikan surplus hingga 1,1 Juta ton, diikuti bawang merah yang mengalami surplus hingga 200 ribu ton.

"Bawang merah alami surplus namun tidak terlalu tinggi. Hanya persoalannya pola tanam bawang tidak seperti beras sehingga perlu tata niaga yang lebih baik lagi," imbuhnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas