Felicia Raup Untung dari Bisnis Tato Temporer
Seni menggambar dia atas kulit alias tato sudah eksis sejak dulu.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seni menggambar dia atas kulit alias tato sudah eksis sejak dulu.
Namun, produknya terus berkembang sesuai perkembangan zaman.
Selain tato permanen, sudah banyak tinta tato temporer tersedia untuk orang-orang yang ingin coba-coba merajah tubuh tapi enggan memiliki tato tersebut selamanya di tubuhnya.
Felicia Hartono, lewat bendera usaha Thattoo menjajakan jasa tato temporer dengan tinta berbahan baku organik. Sehingga dia mengklaim, tinta yang digunakan aman untuk anak-anak dan orang dewasa dan tidak menyebabkan alergi.
Usaha ini berdiri sejak 2004 silam. Agar gerainya cepat berkembang, Felicia menawarkan kemitraan usaha kepada mitra. Saat ini ada tiga gerai yang beroperasi di Mal Gandaria City, Mal Alam Sutera, dan di Teras Kota BSD. Dari tiga gerai tersebut, dia gerai milik pusat dan sisanya milik mitra usaha.
Sistem usaha yang dia jalankan adalah mitra usaha cukup menyediakan tempat usaha. Lokasinya di dalam ruangan dan disarankan berada di mal dengan trafik pengunjung yang ramai. "Harus di dalam ruangan karena produk yang digunakan tidak boleh terkena air sebelum diaplikasikan ke kulit," ujar dia.
Setelah mitra mengajukan lokasi usaha, pusat akan melakukan survei tempat. Bila tempat usaha dirasa cocok, pusat akan mengirimkan produk ke tempat mitra.
Usaha ini menetapkan kerjasama dengan sistem bagi hasil 50:50. Mitra tidak harus membeli produk dari pusat karena akan dipasok tiap bulan, tapi hanya membayar sewa tempat dan biaya operasional lainnya.
Produk yang dia jajakan buatan US dan Korea. Aneka bentuk dan warna tato bisa dipilih. Pasar yang disasar adalah anak-anak, remaja hingga dewasa.
Felicia mengatakan, rata-rata bisa 30 tato yang bisa terjual tiap hari. Sementara di akhir pekan bisa mencapai 70 tato. Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 60.000, tergantung dari desain dan ukuran.
Dia menghitung, omzet usaha bisa mencapai Rp 40 juta per bulan. Mitra usaha setiap bulan harus melaporkan laporan keuangan kepada pusat.
Setelah dikurangi biaya sewa tempat, gaji pegawai serta pembagian keuntungan ke pusat, mitra masih bisa meraup laba bersih sekitar belasan juta rupiah tiap bulan.
Dia menargetkan bisa menambah hingga lima gerai baru hingga akhir tahun ini.(Robi Gunawan)