TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) berharap pemerintah memberikan kepastian bahan baku. Menurutnya, selama ini industri mengalami kendala dalam hal bahan baku yang harus diimpor.

Ketua GAPMMI Adhi S. Lukman mengatakan, selama ini produksi makanan dan minuman nasional tidak dapat dipenuhi oleh dalam negeri. "Kami berharap bisa membelinya dari dalam negeri," ujar Adhi, Selasa (13/10) di Istana Negara, Jakarta.

Karena bagaimanapun, jika membeli dari dalam negeri dirinya tidak perlu pusing ketika nilai tukar rupiah melemah seperti beberapa waktu lalu. Beberapa bahan baku yang dimaksud sepertu daging, garam, gula.

Untuk garam misalnya, selama ini hanya pasokan yang tersedia dalam negeri hanya untuk konsumsi rumah tangga, bukan untuk industri. Begitupun dengan gula dan daging sapi.

Padahal industri makanan dan minuman tergolong padat karya, yang menyerap 4 juta tenaga kerja. Selain itu, Adhi mengklaim, industri ini juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar 32% dari total Produk Domestik Bruto didorong dari industri makanan dan minuman. (Asep Munazat Zatnika)