Butuh Strategi Khusus Tingkatkan Penetrasi Asuransi di Indonesia
Potensi Industri asuransi di Indonesia masih sangat luas karena pengguna produk asuransi baru mencapai 12 persen
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Potensi Industri asuransi di Indonesia masih sangat luas karena pengguna produk asuransi baru mencapai 12 persen dari 100 penduduk Indonesia, sedangkan yang sudah mengerti tentang manfaar asuransi dengan baik baru sekitar 18 persen.
Rendahnya masyarakat yang mengerti dan memilik asuransi ini menjadi tantangan bagi perusahaan asuransi untuk melakukan penetrasi di sektor ini.
Selama ini banyak yang beranggapan bahawa asurnasi itu mahal dan asuransi itu hanya untuk masyarakat golongan menengah atas. Padahal saat ini sudah terjangkau dan setiap orang harus memiliki.
"Rendahnya masyarakat yang mengerti dan memilik asuransi karena selama ini banyak yang beranggapan bahwa asuransi itu mahal dan asuransi itu hanya untuk masyarakat golongan menengah atas. Padahal saat ini sudah terjangkau dan setiap orang harus memiliki," kata Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Hendrisman Rahim mengatakan, di Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Penetrasinya sangat rendah, maka dibutuhkan strategi khusus yang perlu dikembangkan untuk mengenal asuransi kepada masyarakat. Salah satunya melakukan sosialisasi dan edukasi asuransi kepada masyarakat.
"Upaya yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan di dalam indusgtri asuransi adalah memperingati Insurance Day setiap tahun serta meningkatkan pemahaman dan memberikan edukasi mengenai pentingnya asurnasi bagi masyarakat di segala lapisan," tegasnya.
Hal senada juga dikatakan Deputi Komisioner Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Setiadi, untuk meningkatkan penertrasi asuransi yang masih rendah ini diperlukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya asuransi.
"Kita harus perbaiki deman dari masyarakat, dengan cara sosialisasi dan edukasi," tegasnya.
Bahkan, Edi juga mengatakan, perlu adanya penambah agen di daerah-daerah, sehingga jangkaunnya jadi lebih luas serta memudahkan masyarakat untuk mengenal asuransi lebih dekat.
Edi juga menambahkan, asuransi untuk negeri atau masyarakat ini yang paling diharapkan adalah kerjasama lembaga keuangan, pasar modal dan asuransi harus berkontribusi kepada perekonomian nasional. Namun diharapkan asuransi mikro yang diharapkan akan memberikan lebih banyak kepada perekonomian.
"Saat ini kontribusi asuransi kepada perekonomian masih sangat kecil, tapi kita harapkan dari asuransi mikro nantinya akan mendongkrang kontribusi kepada perekonomian nasional," tegasnya , tanpa merinci berapa kontribusinya.
Selain itu tambahnya, asuransi mikro ini nantinya yang akan menjangkau sampai ke daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia.
Edi juga mengatakan, dengan berasuransi, kita bisa hidup sehat, tenang dan enak serta hidup lebih tertata.
Menyinggung tentang In Insurance Day, Ketua Panitia Insurance Day, Reza Lutfhi mengatakan, Insurance Day akan digelar pada tanggal 18 Oktober 2015, di Jakarta.