Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Harus Belajar dari Vietnam soal Bisnis Ikan

Indonesia perlu belajar dari pengalaman negara lain dalam hal pengembangan bisnis perikanan

Editor: Sanusi
zoom-in Indonesia Harus Belajar dari Vietnam soal Bisnis Ikan
Surya/Hayu Yudha Prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meninjau Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dalam rangkaian kegiatan Program Jaring bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Pantai Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (13/11/2015). Dalam kegiatan ini Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelontorkan bantuan masyarakat sebanyak 5,23 miliar sebagai upaya penguatan industri perikanan di Kabupaten Malang. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memiliki potensi yang amat besar di sektor kelautan dan perikanan karena memiliki luas laut yang besar dengan berbagai potensi dan pasokan produk perikanan yang ada di dalamnya. Akan tetapi, realisasi bisnis dan produksi ikan di Indonesia belum optimal.

Menurut Ketua Pembina Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Thomas Darmawan, Indonesia perlu belajar dari pengalaman negara lain dalam hal pengembangan bisnis perikanan.

Tidak perlu jauh-jauh, Indonesia dapat belajar dari Vietnam. Thomas memberi contoh cara Vietnam dalam pengembangan dan pengolahan produk ikan patin yang dikenal dengan ikan Dori Vietnam.

Ternyata, dahulu Vietnam belajar tentang pengelolaan dan pembudidayaan ikan patin dari Indonesia, yakni di Sungai Batanghari, Sumatera.

"Vietnam melakukan berbagai pemanfaatan dari ikan patin dan strategi bisnisnya. Ini yang tidak banyak kita lakukan. Limbah kulitnya untuk bahan kolagen yang banyak dipakai untuk kosmetika. Sisa dagingnya dimanfaatkan untuk minyak ikan atau protein konsentrat," kata Thomas dalam diskusi panel "Semakin Intim dengan Maritim," Selasa (15/12/2015).

Selain itu, kepala dan tulang ikan patin dimanfaatkan menjadi tepung ikan. Adapun filet ikan patin 30 persennya untuk ekspor global.

Menurut Thomas, total ekspor ikan Vietnam mencapak 6,134 miliar dollar AS, di mana 1,8 miliar hingga 2 miliar di antaranya adalah dari ekspor ikan patin.

BERITA TERKAIT

Vietnam, kata Thomas, menghasilkan 96 persen pasokan ikan patin dunia. Biaya produksi mencapai Rp 8.000 per kilogram dan SDM Vietnam bisa mengerjakan filet ikan patin sebanyak 3 hingga 4 ekor ikan patin per menit. Adapun produksi ikan patin bisa mencapai 400 ton ikan per hektar dengan total luas kolam mencapai 6.000 hektar.

"Kegiatan produksi dan pengolahan terintegrasi di sepanjang delta Sungai Mekong, mulai dari pembibitan, budidaya, hingga pemrosesan. Kalau di Indonesia tersebar di mana-mana, akhirnya menurunka produktivitas dan hasil produksi," ujar Thomas.(Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas