Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lahan Tembakau Terancam Menyusut, Petani Lokal Bakal Mati

Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menilai komitmen investasi asing untuk tembakau berdampak menyusutnya lahan petani tembakau.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
zoom-in Lahan Tembakau Terancam Menyusut, Petani Lokal Bakal Mati
Tribunnews.com/Adiatmaputra Fajar Pratama
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia, Soeseno. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lahan petani tembakau terancam menyusut jika benar Philip Morris memanfaatkan komitmen investasi pemerintah untuk asing mengembangkan produksinya di dalam negeri.

Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menilai PT HM Sampoerna Tbk yang sudah dikuasai Philip Moris tak segan akan membeli lahan petani tembakau yang tinggal tersisa sedikit saja.

"Komitmen investasi itu akan mematikan petani lokal," ujar Ketua APTI, Soeseno, dalam diskusi 'Urgensi RUU Pertembakauan terhadap Industri Hasil Tembakau,' di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Ia mengusulkan agar pemerintah meningkatkan pengembangan roadmap klaster industri hasil tembakau, karena dapat mendorong produksi rokok petani dan menaikkan daya saing dari dalam negeri.

"Melalui roadmap itu justru akan meningkatkan permintaan tembakau terhadap petani lokal," papar Soeseno.

Industri tembakau juga semakin kuat dengan adanya Peraturan Menteri Perindustrian No.63/2015. Karena di dalam peraturan itu menetapkan peningkatan target produksi rokok menjadi 524 miliar batang.

Berita Rekomendasi

"Adanya target produksi 524 miliar batang rokok, maka kebutuhan terhadap tembakau sebanyak 500 ribu ton," imbuh dia.

Philip Morris sudah berniat menginvestasikan uangnya sebanyak 1,9 miliar dolar Amerika Serikat untuk produksi tembakau di dalam negeri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas