Staf Airline Boleh Menolak Terbang ke Destinasi Zona Virus Zika
United memberikan pilihan kepada karyawan yang hamil menolak ikut terbang ke negara tujuan dengan tingkat penyebaran virus Zika tertinggi.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO- Dua maskapai utama asal Amerika Serikat memperbolehkan anggota staf mereka untuk menolak ikut dalam penerbangan ke Amerika Latin dan Karibia.
Kebijakan ini diambil seiring semakin meningkatnya kecemasan mengenai penyebaran virus Zika dan dampaknya terhadap bayi dalam kandungan.
United menjelaskan, pihaknya memberikan pilihan kepada karyawan mereka yang tengah hamil untuk menolak ikut terbang ke negara-negara dengan tingkat penyebaran virus Zika tertinggi.
"Keamanan bagi karyawan kami merupakan yang utama dan kebijakan ini merupakan hal yang paling tepat untuk dilakukan di bawah kondisi ini," jelas Juru Bicara United Rahsaan Johnson.
Selain United, maskapai lainnya yang juga memberlakukan kebijakan yang sama adalah Delta.
Menurut manajemen Delta, pihaknya sudah menawarkan waktu dua pekan sehingga pramugari maupun pilot dapat saling menukar jadwal penerbangan ke wilayah-wilayah yang sudah ditandai berbahaya oleh Badan Pusat Pengontrolan dan Pencegahan Penyakit AS.
"Sejumlah krew sudah menukar jadwal mereka," jelas Juru Bicara Delta, Morgan Durrant.
Sekadar informasi, World Health Organization (WHO) menamakan kasus penyebaran virus Zika di Amerika sebagai 'kondisi darurat internasional'. WHO mengestimasi, sebanyak 4 juta orang dapat terinfeksi virus ini pada tahun depan.
Sumber: Kontan/Money.com